Pemuda-pemudi
harapan bangsa,
pemuda
harapan agama,
pemuda
harapan pemudi....
Pemuda-pemudi
adalah harapan dan kekayaan bangsa ini. Musim semi yang sangat indah, denyut
jantung yang yang selalu bedetak serta pagar pelindung bagi bangsa dari terpaan
angin yang sangat angkuh. Di dalam jiwa mereka, tertanam 1001 potensi yang
harus dipupuk, dipelihara dan dikembangkan karena sangat berguna dalam
pembangunan karakter pendidikan ini.
Akan
tetapi, seiring dengan perkembangan masa dan kemajuan zaman, seiring itu
pulalah berbagai arus pemikiran budaya-budaya asing serta gaya hidup dan peradaban
yang menyimpang, semakin gencar menyerang para generasi muda. Arus modernisasi
dan badai globalisasi semakin menjadi-jadi. Kemudian terlepas dari manfaatnya
ternyata teknologi mutakhir juga telah menawarkan begitu banyak impian dan
kesenagan duniawi yang hampir tak terlepas dari kerusakan dan kemaksiatan. Serta
peradaban barat yang serba permisif dan materialis di eksploitasi di negeri
kita tercinta ini.Tentunya ini merupakan sebuah tantangan besar bagi para
generasi muda dalam membangun dan mengembangkan Indonesia.
Pagi
itu, jiwaku tercerahkan oleh ratusan pasang mata dengan semangat yang membara
membawaku pada sebuah realita bahwa mereka adalah pemuda yang akan membawa misi
perubahan bangsa. Minggu 10 juni 2012, yang merupakan hari ke-2 dari acara
national future educator conference (NFEC). Mereka mencoba bertahan dalam
komitmen yang ada dalam jiwanya. Bahwa kita tak seharusnya berdiam diri dalam
ketegangan hari ini. Ku piker akan menjadi hari yang melelahkan dengan semangat
yang mulai kendor. Namun, Tuhan tak mendukung argument di benakku. Meskipun sehari
sebelumnya kita melakukan kegiatan yang begitu padat, tapi itu bukan tembok
penghalang untuk penyebarkan panji-panji kebenaran.
Mendapatkan
begitu banyak pelajaran berharga serta motivasi-motivasi dari para penggerak
pendidikan di Indonesia turut mewarnai hari itu. Wahai pemuda, turuslah
berkarya dan membangun Indonesia. Janganlah engkau memikirkan apa yang bangsa
ini berikan kepadamu tapi pikirkan apa yang telah engkau lakukan/berikan kepada
bangsa ini. Perjuangan tidaklah berorientasi pada hasil kawan, jauh dari pada
itu ada sebuah proses yang panjang. Lakukan yang terbaik sesuai kompetensi yang kita miliki maka itulah jalan
kesuksesan yang sesungguhnya. Walaupun pandangan sebagian orang mengatakan
hasilnya tidaklah memuaskan. Adalah sebuah langkah kecil ketika kita
berkomitmen untuk itu.
Wahai
pemuda, hidup sebaiknya ibarat jam dinding. Dilihat orang ataupun tidak, dia
tetap saja mendenting. Dihargai orang atau tidak, ia tetap saja berputar dengan
porosnya. Walau tak seorangpun yang mengucapkan terima kasih kepadanya namun
dia tetap saja bekerja. Jika jam dinding itu bisa bicara, maka ia akan berkata “karena
aku punya KUALITAS, KOMITMEN dan TANGGUNG JAWAB”. Berbuat baiklah terus kepada sesama,
meskipun perbuatan baik kita tidak dilihat/dipandang dan dihargai oleh orang
lain. Karena bukan itu yang seorang pemuda butuhkan. Bukan sanjungan ataupun
pujian yang mengalir dari petinggi Negara, bukan kado atau materi yang
berlimpah untuk membayar keringat kita. So,,
do the best for Indonesia frend. Jangan hanya bersembunyi di ketiak bumi. Karena
kita sangat dibutuhkan untuk perjuangan itu.
Sekiranya
itulah sedikit hikmah yang dapat saya dapatkan dari kegiatan ini. Mengukir prestasi
tanpa pamrih. Dan pada akhirnya Tuhan berkehendak lain. Kita harus berpisah
kawan. Namun perpisahan ini tidak mengindikansikan putusnya hubngan yang telah
kira rajut selama kurang lebih dua hari. Memang bukan waktu yang cukup untuk
saling mengenal, tapi hati yang suci mempertemukan kita dijalan kebenaran. Walaupun
terpisah oleh jarak namun cintaku kepada kalian takkan pernah hilang ditelan
bumi.
Aku
benci adanya pertemuan atau perjumpaan karena cepat atau lambat aka nada perpisahan.
Meskipun sedih berpisah dengan sang pejuang tangguh ini, namun jangan pernah
berputus asa, tetaplah semangat dalam melakukan yang terbaik untuk bangsa ini. Pada
akhirnya kupersembahkan syair cinta ini:
Kawan sangat berarti
Istimewa dihati
Segalanya rasa ini
Jika nanti kita pulang ke asal masing-masing
Ingatlah hari ini.
Semoga Tuhan mempertemukan
kita kembali
INGAT KOMITMEN
YANG TELAH KITA GORESKAN DI ACTION PLAN,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar