Rabu, 30 November 2011

TENTANG....KU


BIODATA
Curriculum Vitae (CV)

Data Pribadi
       Nama                                            : Rudianto
       Jenis kelamin                                : Laki-laki
       Tempat, tanggal lahir                    : Ukke’e, 29 desember 1992
       Kewarganegaraan                        : Indonesia
       Status perkawinan                        : Belum kawin
       Tinggi, berat badan                      : 150 cm, 40 kg
       Agama                                          : Islam
       Alamat lengkap                            : Jln. Perintis Kemerdekaan VI no.2
                                                              Makassar, sulawesi- selatan
       Telepon, HP                                 : 085255976324
       E-mail                                           : Rudianto54@rocketmail.com

Pendidikan
v  Formal
1999 - 2005                 : SDN 32 Ukke’e Soppeng Sul-Sel
2005 - 2007                 : Mts. P.P. Yasrib Soppeng Sul-Sel
2007 - 2010                 : MA. P.P. Yasrib Soppeng Sul-Sel
2010 - Sekarang          : Universitas Hasanuddin Makassar
v  Non formal
2005 - 2007                 : Madrasah Diniah Khalaqiyah Tingkat  Mts
2007 - 2010                 : Madrasah Diniah Khalaqiyah Tingkat  MA
2008 - 2009                 : Soppeng English Conversation Institute
Tahun 2009                 :  Pembelajaran Efektif dan Kreatif

Prestasi
1.      Ajang sosiodrama dalam FASI ( Festival Anak Shaleh Indonesia) di kab. Gowa tahun 2005.
2.      Pada tahun 2007 mengikuti POSPEDA  cabang pidato bahasa Indonesia di asrama haji sudiang, makassar.
3.      Lomba olimpiade astronomi dan kebumian SMP/Mts sederajat  tingkat kabupaten soppeng tahun 2007
4.      Lomba pidato bahasa inggeris tingkat kab soppeng pada tahun 2008.
5.      Mengikuti lomba Mtq cabang syarhil qur’an tingkat kabupaten soppeng tahun 2008.
6.      Mengikuti lomba olimpiade SMA/MA  sederajat tingkat kabupaten soppeng cabang matematika tahun 2008.
7.      Mengikuti lomba cerdas cermat flu burung pada tahun 2008, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit flu burung.
8.      Lomba baca puisi, pidato, cerdas- cermat dalam rangka porseni antar pondok-pesantren se-Sul-Sel-Bar  Mngkoso, Barru 2008.
9.      Lomba Musabaqah Qiraatil Kutub tingkat provinsi sulawesi selatan, makassar 2008.
10.   Mengikuti lomba mengarang bahasa Indonesia dalam porseni/perkemahan tingkat penegak kabupaten soppeng 2008.
11.   Lomba pidato, dan baca puisi dalam rangka porseni tingkat provinsi sulawesi-selatan tahun 2009.
12.   Pentas drama musikalisasi puisi berantai dalam perkemahan seni se-kota madya tahun 2009.
13.   Lomba lari maraton 10 km dalam memeriahkan hari sumpah pemuda 2009.
14.   Lomba kaligrafi dalam pementasan seni kabupaten soppeng tahun 2009.
15.   Mengikuti lomba debat bahasa Indonesia antar SMA Se- kabupaten Soppeng tahun 2010.
16.   Lomba sanggar seni tari kreasi antar SMA se kabupaten soppeng tahun 2010.
17.  Lomba syarhil qur’an tingkat provinsi di kabupaten Palopo tahun 2010.
18.   Lomba menghafal al-Qur’an 1 jus tingkat Universitas Hasanuddin tahun 2010.
19.  Lomba pidato tingkat UNHAS tahun 2010.
20.   Lomba baca puisi tingkat UNHAS tahun 2010.
21.  Mewakili unhas dalam ajang MTQMN di UMI Makassar tahun 2011 cabang syarhil qur’an.

Pengalaman organisasi
1.      OSIS Mts. P. P. Yasrib soppeng periode 2006-2007.
2.      OSIS MA. P. P. Yasrib soppeng periode 2007-2008.
3.      Maperwa ( Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) FKM-UH 2010-2011.
4.      FORMAZI ( forum Mahasiswa Gizi ) UNHAS 2011-2012.
5.      ILMAGI 2011-2013

     Jenjang pengkaderan
1.    WINSLOW ( Wadah Inisiasi, Sosialisasi, Orientasi Mahasiswa) KM FKM-UH 2010.
2.    BIAS ( Bina Aksi Sosial ) BEM FKM-UH 2010.
3.    BSLT ( Basic Student Leadership Training) BEM FKM-UH 2010.
4.    LK I HmI komisariat FKM-UH Cab. Makassar Timur pada tahun 2010.
5.    KADARZI  ( KADERISASI GIZI) FORMASI FKM-UH
6.    LK I Sc Al-afiah FKM-UNHAS 2011.

Sabtu, 26 November 2011

PENGERTIAN KEGEMUKAN DAN OBESITAS


          Orang seringkali menyamakan pengertian kegemukan (overweight) dengan obesitas. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan berat tubuh. Kegemukan adalah kondisi berat tubuh melebihi berat tubuh normal. Sementara obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh.
Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh, ada dua jenis bentuk tubuh. Bentuk android (bentuk apel) adalah bentuk tubuh yang dihasilkan oleh timbunan lemak pada pinggang, rongga perut (visceral), dan bagian atas perut. Bentuk tubuh android lazim ditemukan pada pria. Timbunan lemak di bagian perut dapat mengakibatkan obesitas abdominal atau obesitas sentral. Bentuk yang kedua adalah gynecoid (bentuk pir), yaitu bentuk tubuh akibat tumpukan lemak di bagian bawah perut seperti pinggul, pantat, dan paha. Bentuk tubuh ini umumnya dialami oelh wanita.
Selain itu juga dikenal obesitas hipertropik (hypertrophic obesity) yang diakibatkan oleh meningkatnya kandungan lipid adiposit. Obesitas hipertropik umumnya terjadi pada orang dewasa. Sementara obesitas hiperplastik-hipertropik (hyperplastic-hypertrophyc obesity) terjadi akibat meningkatnya jumlah sel lemak dan kandungan sel lipid lemak. Obesitas jenis ini umumnya dialami oleh orang yang sejak usia muda sudah gemuk. Obesitas anak-anak (juvenil obesity) adalah hiperplastik (bertambahnya jumlah sel).

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGEMUKAN DAN OBESITAS
          Beberapa faktor utama penyebab kegemukan adalah genetik, fisiologis, makanan, dan perilaku (gaya hidup). Dua faktor terakhir dapat dimodifikasi untuk menurunkan berat tubuh.
          Anak yang memiliki orang tua gemuk atau obes kemungkinan menderita kegemukan atau obesitas lebih tinggi daripada anak yang orang tuanya tidak obese. Kemungkinan tersebut menjadi lebih besar bila kedua orang tuanya menderita obesitas.
          Temuan terbaru menunjukkan bahwa faktor genetik berperan dalam pengaturan berat tubuh. Faktor genetik meningkatkan kerentanan seorang menderita obesitas ketika keadaan lingkungan memdorongnya untuk mengalami keseimbangan energi positif.
          Terdapat beberapa gen yang diketahui berkaitan dengan obesitas. Gen yang banyak mendapat perhatian para ahli dewasa ini adalah ob (obese) gen. Studi pada hewan menunjukkan bahwa ob protein leptin, suatu produk gen, dapat mengendalikan asupan pangan dan pengeluaran energi.
          Hukum I Termodinamika berlaku untuk keseimbangan energi di dalam tubuh: ”Energi yang disimpan sama dengan energi yang masuk minus nergi yang keluar”. Energi yang disimpan sama dengan energi yang masuk (energi termetabolisir) mewakili 90-95% dari energi pangan. Pada orang sehat atau yang tidak mengalami gangguan pencernaan, efisiensi penyerapan zat gizi makro (energi, protein, dan lemak) antara yang satu dengan yang lain hanya berbeda sedikit. Oleh karena itu, seseorang lebih gemuk dibandingkan orang lain bukan karena efisiensi penyerapannya lebih tinggi.
          Pola makan memberi andil yang besar terhadap kegemukan dan obesitas. Pola makan yang tinggi kalori dan lemak menyebabkan keseimbangan energi positif (terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak). Hal ini diperberat dengan kurangnya aktivitas fisik.
          Kemajuan teknologi berkontribusi pada meningkatnya pravalensi kegemukan atau obesitas. Terjadinya sarana pengangkutan, misalnya, menyebabkan orang lebih memilih naik kendaraan daripada berjalan kaki walaupun pada jarak yang tidak jauh. Orang lebih memilih naik tangga berjalan (escalator) atau lift untuk naik ke lantai yang lebih tinggi daripada naik tangga. Selain itu, diciptakan mesin-mesin yang dapat menggantikan tugas manusia makin ‘memanjakan’ manusia dan makin enggan menggunakan tenaganya. Akibatnya adalah menurunnya aktivitas fisik. Hal itu berarti makin sedikit energi yang digunakan dan makin banyak energi yang ditimbun.
KESEIMBANGAN LEMAK: PROSES KUNCI PENGATURAN BERAT TUBUH
          Berat penelitian epidemiologis telah menunjukkan hubungan positif antara asupan lemak dan berat tubuh. Pada orang yang aktivitas fisiknya rendah (santai), sensitivitas insulin yang tinggi berkaitan dengan penambahan berat tubuh. Orang ini memiliki respiratory quotient rata-rata yang tinggi. Kondisi ini mengindikasikan peningkatan pembakaran karbohidrat dan penurunan pembakaran lemak. Oleh karena itu, kelebihan asupan lemak maupun pembakaran lemak yang rendah adalah dua faktor yang mendorong bertambahnya berat tubuh.
          Di dalam tubuh, laju oksidasi lemak bergantung pada konsentrasi asam lemak bebas plasma. Namun, pemanfaatan deposit triasilgliserol pada berbagai jaringan, seperti  otot skeletal muga dipengaruhi oleh oksidasi lemak total. Mekanisme yang cenderung meningkatkan oksidasi lemak tubuh total adalah perbesaran massa jaringan adiposa. Meningkatnya asam lemak bebas yang dilepaskan ke sirkulasi darah pada penderita obesitas tidak berkaitan langsung dengan kuantitas jaringan adiposa. Peningkatan konsentrasi asam lemak bebas plasma terjadi paling jelas pada penderita obesitas abdominal. Keadaan ini sering berkaitan dengan resistensi insulin dan hiperinsulinemia.
          Peningkatan konsentrasi asam lemak plasma berkaitan dengan hiperinsulinemia (kelebihan insulin) adalah paradoks. Hal ini dikarenakan insulin adalah penghambat yang sangat efisien untuk mobilisasi asam lemak bebas. Daya pendorong lipolitik pada penderita obesitas abdominal mendominasi penghambatan aksi insulin. Jaringan adiposa visceral/lebih sensitif terhadap rangsangan lipolitik dibandingkan deposit lemak di bawah kulit (subcutaneous). Selain itu, sel dari jaringan adiposa visceral pada penderita obesitas abdominal adalah kelebihan asam lemak bebas di hati yang tampak pada sirkulasi portal. Hal ini merangsang glukoneogenesis yang selanjutnya meningkatkan glukosa hepatik. Keadaan ini mencerminkan resistansi insulin di hati.
          Selain menyebabkan masalah emosional dan psikologis seperti berkurangnya kepercayaan diri karena penampilan fisik ‘kurang menarik’, obesitas juga berdampak pada masalah fisiologis, yaitu meningkatnya risiko menderita berbagai jenis penyakit. Obesitas cenderung menjadi diabetonik (menyebabkan diabetes), terutama bila sudah berlangsung lama. Obesitas meningkatkan risiko menderita penyakit jantung koroner, hiperlipidemia, penyakit hati dan kantong empedu, osteoartritis, kanker, dan penyakit saluran pernapasan. Penderita obesitas juga berisiko lebih tinggi menderita hipertensi, encok, dan tidur mendengkur dibandingkan orang yang berat tubuhnya normal. Peningkatan taraf gliserida adalah dampak obesitas yang umumnya terjadi pada wanita.
          Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa tipe pangan yang kita masukkan ke dalam tubuh menentukan yang akan dibakar dan yang akan disimpan sebagai lemak tubuh. Pangan yang memiliki IG rendah memiliki dua keunggulan khusus bagi orang yang ingin mengurangi berat tubuh, yaitu (1) mengenyangkan dalam waktu yang cukup lama serta (2) mambantu membakar lebih banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot (body muscle). Menurunkan berat tubuh dengan cara mengonsumsi pangan ber-IG rendah lebih mudah karena tidak perlu menahan rasa lapar. Selain itu, apa yang dilepaskan adalah benar-benar lemak tubuh.
          Orang yang mengonsumsi pangan ber-IG rendah, meskipun asupan energinya sama, dapat mengalami penurunan berat tubuh lebih cepat daripada mengonsumsi pangan ber-IG tinggi. Bagaimana IG rendah bekerja? Temuan yang paling bermakna adalah efek yang berbeda dari kedua jenis pangan tersebut terhadap kadar insulin dalam darah. Potter, dkk (1981) menemukan bahwa cairan formula glukosa (IG tinggi) mengakibatkan respon insulin lebih cepat daripada produk kacang-kacangan (IG rendah). Makanan dengan IG rendah menyebabkan kadar insulin dalam aliran darah rendah. Insulin, selain mengatur kadar gula darah, juga berperan dalam hal kapan dan bagaimana lemak disimpan. Kadar insulin dalam darah yang tinggi sering dijumpai pada orang kegemukan (termasuk memiliki kadar lemak darah yang tinggi, baik kolesterol maupun trigliserida).




Kasus Ilmu Gizi Dasar

KASUS
Pak Ahmad (41 tahun) hidup berbahagia dengan 2 anaknya, Mardiah (15 tahun) dan Andi (10 tahun), serta istrinya Rahmah (33 tahun) yang dicintainya. Pak Ahmad bekerja sebagai guru SD yang tidak begitu jauh dari rumahnya.  Di sore hari, pak Ahmad menggunakan waktu sorenya untuk berkebun.  Berbagai jenis sayuran ditanamnya.  Ada juga beberapa pohon buah-buahan yang tumbuh di sekitar rumahnya.  Semua hasilnya dikonsumsi sehari-hari bahkan dibagi kepada beberapa tetangganya.  Untuk lauk pauk, keluarga pak Ahmad sering memberi ikan yang ditawarkan oleh penjual setiap pagi.  Jarang sekali keluarga ini mengkonsumsi daging dan telur, kecuali pada hari-hari tertentu, seperti pesta perkawinan dan lebaran.
Umumnya pak Ahmad mengkonsumsi sarapan nasi bersama lauk sebelum berangkat ke tempat kerjanya.  Di siang hari, umumnya istrinya menyiapkan nasi, beserta ikan bakar kesuakaannya, dan sayur yang seringkali dimasak bersama santan kelapa.  Hampir setiap hari pak Ahmad dan keluarga menikmati buah dari kebunnya dan kadang, saat ketersediaannya melimpah, sebagian hasil sayur dan buahnya dijualnya ke pasar. Di malam hari, pak Ahmad menikmati makan malam bersama ke dua anaknya dan istrinya.  Umumnya dihindangkan nasi bersama ikan serta sayur yang telah dimasak di siang harinya.
Dari status kesehatan, pak Ahmad termasuk sehat, walaupun pernah didiagnosis dengan kadar gula darah agak tinggi (Pradiabetes). Kebetulan dengan aktifitasnya berkebun dan status gizi IMT=24 membuat pak Ahmad bisa cepat pulih setelah mengurangi jumlah nasi yang dikonsumsi setiap kali makan.  Kedua anaknya termasuk cukup cerdas dan punya status gizi yang normal dan keduanya senang mengkonsumsi sayur dan buah dari hasil kebunnya.  Disamping itu, keluarga pak Ahmad menggunakan Garam Beryodium dalam makanan sehari-hari.  Yang biasanya mengeluh sakit adalah istri pak Ahmad.
Suatu hari, pak Ahmad menemukan istrinya tergeletak di depan kamarnya.  Saat dibawa ke Puskesmas, istrinya dinyatakan positif hamil 4 bulan dan menderita anemia tingkat ringan.  Kondisi Istrinya yang agak kurus (IMT=17) sangat dikhawatirkan dokter.  Apalagi istri pak Ahmad tidak doyan mengkonsumsi sayur dan buah seperti anak-anaknya.  Berbagai upaya dilakukan pak Ahmad agar istrinya mengkonsumsi makanan yang lebih banyak dari biasanya.  Dokter juga mengingatkan pak Ahmad agar memperhatikan kebutuhan air buat istrinya disamping istrahat yang cukup.

Pertanyaan:
  1. Menurut Anda, apakah keluarga pak Ahmad telah menerapkan prinsip Gizi Seimbang dalam konsumsi makanannya? Jelaskan.
  2. Apa bedanya konsep Gizi Seimbang dengan konsep Empat Sehat Lima Sempurna? Mengapa lebih banyak masyarakat yang tahu empat sehat lima sempurna dibanding gizi seimbang?
  3. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang ada dalam keluarga pak Ahmad yang terkait dengan penyediaan makanan di tingkat keluarga? (sebutkan minimal 10 faktor)
  4. Kasus terbanyak kekurangan gizi di masyarakat, masih sangat tampak pada pertumbuhan anak yang tidak optimal di Indonesia.  Bagaimana pertumbuhan anak di Indonesia? Bedakan stunting, wasting, dan undernutrition.
  5. Selain zat gizi, faktor non-gizi yang dikenal dengan Phyto-chemical agent (fitokimia) sangat diperlukan oleh tubuh kita.  Sebutkan jenis-jenis fitokimia yang diketahui mencegah penyakit kanker?
  6. Makanan yang kita konsumsi harus halal lagi baik. Apa saja kriteria makanan disebut halal? Sebutkan jenis makanan yang Anda khawatirkan kehalalannya? Bagaimana hal ini dihubungkan dengan penyakit yang ada di Indonesia.
  7. Bila Anda makan, maka sebaiknya mencuci tangan, bahkan dianjurkan berwudhu terlebih dahulu.  Mengapa?  Apa hubungannya dengan penyakit menular yang masih banyak di Indonesia?
  8. Apa saja sumber utama dari karbohidrat, lemak, dan protein dari pola makan keluarga pak Ahmad? Apakah sumber bahan makanan tersebut, dalam keluarga pak Ahmad, cukup bervariasi?
  9. Gambarkan mekanisme terjadinya Prediabetes yang diderita pak Ahmad?  Apa hubungannya penyakit ini dengan konsumsi nasi? Jelaskan.
  10. Pada keluarga ini, pak Ahmad menderita penyakit degeneratif, istrinya kekurangan gizi, dan anak-anaknya dengan status gizi normal.  Padahal mereka hidup dalam satu keluarga dengan pola makan yang sama.  Bagaimana hal ini dijelaskan?
  11. Kelebihan konsumsi makronutrient (gizi makro) berakibat obesitas yang banyak diderita baik oleh masyarakat di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia.  Sebutkan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi obesitas?
  12. Indeks Glikemik (IG) adalah indeks yang memperlihatkan kecepatan tersedianya glukosa dalam darah dari makanan yang dikonsumsi.  Sebutkan masing-masing 5 jenis makanan yang mempunyai IG tinggi, IG sedang, dan IG rendah.
  13. Apa bedanya kandungan KH sederhana yang ada pada gula meja (gula putih) dan yang ada pada Madu?  Betulkan, madu tidak dianjurkan pada penderita Diabetes? Mengapa?
  14. Pemanis buatan seperti aspartam banyak tersedia di pasaran yang banyak digunakan oleh industri minuman.  Sebutkan 10 produk makanan yang menggunakan aspartam, dan sebutkan pula akibat yang bisa muncul dari konsumsi pemanis buatan ini?
  15. Sumber lemak dan protein sangat diperlukan oleh ibu Ahmad (dengan IMT yang rendah).  Berikan alternatif makanan yang mengandung lemak dan protein yang cukup dengan harga yang terjangkau oleh keluarga pak Ahmad.
  16. Saat masuk ke dalam tubuh, sebagian glukosa (KH) telah diserap di Lambung sedangkan protein dan lemak nanti diserap di usus halus.  Jelaskan mekanisme penyerapan dari ke tiga unsur gizi makro ini.
  17. Hormon apa saja yang terlibat dalam pencernaan untuk ke tiga unsur gizi makro? Jelaskan mekanisme kerja hormon yang terkait dengan pikiran kita?
  18. Pada saat kita berpikir negatif atau kondisi stress, proses pencernaan bisa terganggu. Jelaskan bagaimana mekanisme kejadian ini? Penyakit apa saja yang bisa muncul dari keadaan ini?
  19. Puasa menjadikan proses pencernaan kita menjadi lebih baik.  Mohon dijelaskan.  Pada kondisi yang bagaimana seseroang dianjurkan untuk sering berpuasa?
  20. Sebutkan sumber lemak jenuh dan lemak tidak jenuh ikatan tunggal yang bisa Anda tawarkan kepada keluarga pak Ahmad?
  21. Mengapa sumber lemak tidak jenuh ikatan rangkap dianggap mencukupi dalam keluarga pak Ahmad? Apakah ini terlihat memberi dampak positif terhadap keluarga pak Ahmad?
  22. Apa saja akibat dari keluarga yang kurang mengkonsumsi lemak tidak jenuh baik ikatan tunggal maupun ikatan rangkap?
  23. HDL adalah jenis kolesterol baik sedangkan LDL disebut kolesterol jahat.  Mengapa HDL menurun pada konsumsi karbohidrat yang berlebihan? Apa ada pengaruhnya terhadap LDL?
  24. Sumber protein yang baik berasal dari hewani.  Selain daging, ikan dan telur, sebutkan sumber protein hewani lainnya yang bisa ditawarkan pada keluarga pak Ahmad?
  25. Apakah masyarakat Indonesia termasuk pengkonsumsi ikan terbesar di dunia? Mengapat? Jelaskan manfaat ikan terhadap umur harapan hidup manusia?
  26. Mengapa orang Indonesia jarang mengkonsumsi telur dalam makanan sehari-harinya?  Menurut Anda, upaya apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini?
  27. Daging berwarna merah seperti pada daging kambing dan daging sapi, harus dibatasi pada mereka yang gemuk, mengapa? Apa hubungannya dengan penyakit hiperkolesterolemia?
  28. Kolesterol menjadi momok bagi kaum dewasa di perkotaan.  Bagaimana bisa seseorang mengalami tingkat kolesterol dalam darah dalam jumlah yang sangat tinggi? Apakah ini berhubungan juga dengan pikiran?
  29. Absorpsi lemak sangat dipengaruhi oleh tersedianya empedu. Apa saja faktor yang menyebabkan lemak tidak terserap dengan baik dalam tubuh?
  30. Sebutkan masing-masing 5 jenis buah-buahan dan sayur-sayuran dengan masing-masing kandungan vitamin dan mineralnya yang terkandung di dalamnya?
  31. Apa saja jenis makanan yang menjadi sumber Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C di keluarga pak Ahmad. 
  32. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan oleh keluarga pak Ahmad agar tidak mengalami kekurangan vitamin A? Sebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketersediaan vitamin A pada makanan seseorang?
  33. Apakah kekurangan vitamin A berkontribusi terhadap penyakit anemia yang diderita oleh ibu Ahmad? Jelaskan jawaban Anda.
  34. Vitamin E sangat dihubungkan dengan fungsi antioksidannya.  Bagaimana agar konsumsi vitamin ini cukup dalam makanan kita.
  35. Asam folat sangat penting dalam pertumbuhan sehingga diperlukan cukup pada ibu hamil.  Apa upaya yang dilakukan agar ibu Ahmad memperoleh asam folat yang cukup selama kehamilannya?
  36. Vitamin D diperoleh dari proses yang melibatkan sinar matahari di pagi hari.  Mengapa masih banyak anggota masyarakat yang mengalami kekurangan vitamin D di Indonesia?
  37. Sebutkan beberapa mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang?  Apakah keluarga pak Ahmad cukup memperoleh jenis mineral tersebut?
  38. Mengapa kalsium dianggap masih rendah tersedia pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Indonesia? Apasaja faktor yang mempengaruhi terjadinya osteoporosis?
  39. Kalium adalah unsur mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam pengaturan keseimbangan elektrolit.  Sebutkan 10 nama bahan makanan yang kaya akan kalium? Apa hubungan unsur kalium dengan kejadian Hipertensi?
  40. Makanan apa saja yang kaya akan mineral yang diperlukan untuk kecerdasan otak? Apakah anak-anak Indonesia sudah memperoleh mineral tersebut?
  41. Mineral apa saja yang banyak ditemukan pada makanan laut? Mengapa mineral-mineral ini dianggap penting?
  42. Zink merupakan mineral yang mendapat banyak perhatian dalam beberapa dekade terakhir ini.  Mengapa? Apa hubungannya zink dengan pertumbuhan balita? Apa kedua anak pak Ahmad memperoleh zink yang cukup?
  43. Yodium selalu dikaitkan dengan kecerdasan.  Jelaskan hubungan antara konsumsi garam beryodium dengan kecerdasan. Apakah seluruh masyarakat Indonesia sudah memperoleh yodium yang cukup?
  44. Apa yang dikhawatirkan akan terjadi bila ibu Ahmad tetap menderita anemia dalam kehamilannya? Bagaimana cara agar hal ini diatasi?
  45. Berapa jumlah air yang harus dikonsumsi ibu Ahmad dalam sehati? Apa saja fungsi air dalam tubuh kita?
  46. Air dalam tubuh manusia menjadi mediasi dari hampir semua proses metabolisme.  Apa hubungannya dengan konsumsi air yang telah diberikan perkataan yang baik, seperti berisi kalimat-kalimat doa atau dzikir?
  47. Menurut Anda, apakah dengan mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik dan minum air yang didoakan dapat menyembuhkan penyakit seseorang?
  48. Mengapa ibu hamil seperti ibu Ahmad dianjurkan untuk banyak beristrahat? Selain istrahat, dukungan apalagi yang diperlukan oleh Ibu Ahmad agar dapat menjaga kehamilannya dengan baik?
  49. Sejak kapan Ilmu Gizi berkembang di Indonesia?  Sebutkan minimal 5 tokoh Gizi dunia dan nasional yang Anda ketahui? Apa latar belakang ilmu yang mereka punyai?
  50. Dalam dekade terakhir ini, Gizi dianggap sebagai Dasar Pembangunan Bangsa. Jelaskan pernyataan ini.

Jumat, 25 November 2011

LOVE YOUR SELF AND YOU WILL LOVE YOUR INDONESIA


         Indonesia merupakan negara yang sangat potensial, baik dipandang dari sisi sumber daya alamnya (SDA) maupun sumber daya manusianya (SDM). Dalam perkembangannya Indonesia mulai menunjukkan kewibawanya kepada dunia meskipun diterpa berbagai tantangan yang dinilai kompleks. Korupsi meraja lela, bentroknya mahasiswa, demo dan sebagainya merupakan warna-warni kehidupan di Indonesia akibat penyalahgunaan dari SDM yang dimiliki. Belum lagi masalah bencana alam yang tidak bersahabat, banjir bandang yang sangat ganans, longsor, tsunami dan sebagainya. Maraknya kemiskinan serta ketertiban dan kedisiplinan ibukota yang tidak teratur sudah menjadi pandangan umum di negeri ini menjadikan Indonesia menghadapi masalah yang kompleks, mulai dari permasalahan ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan sebagainya.
            Beginilah potret Indonesia dewasa ini yang semakin memprihantinkan. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang lebih serius dari berbagai pihak dalam mencari solusi atas permasalahan tersebut. Tidak hanya pemerintah yang harus terlibat dalam hal ini sebagai penggagas kebijakan dan pengambil keputusan akan tetapi semua lapisan masyarakat  termasuk para pelajar dan mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelektual. Penanaman nilai nasionalisme terhadap seluruh warga Indonesia dianggap sangat penting sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah tersebut.
            Pemuda-pemudi adalah harapan dan kekayaan bangsa ini, musim semi yang sangat indah, denyut jantung yang selalu berdetak serta pagar pelindung bagi bangsa dari terpaan angin yang membelenggu. Di dalam jiwa mereka tertanam seribu satu potensi yang harus dipupuk, dipelihara dan dikembangkan dalam menghadapi persaingan ketat dengan bangsa lain. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan masa dan kemajuan zaman seiring itu pulalah berbagai arus pemikiran, budaya-budaya asing serta gaya hidup dan peradaban yang menyimpang demikian gencar menyerang Indonesia. Arus modernisasi dan badai globalisasi melanda bumi ini, menembus batas sekaligus menghancurkan hampir seluruh sendi kebajikan menjadikan kecintaan pemuda-pemudi terhadap negerinya semakin memprihatinkan.
            Maka lihatlah potret keadaan bangsa ini yang kepeduliannya terhadap Indonesia dipertanyakan. Mereka dari waktu kewaktu semakin minder dengan statusnya sebagai warga Indonesia. Mereka tidak lagi mengenal sejarahnya, budaya dan tradisinya. Yang mereka tahu hanyalah pengaruh-pengaruh globalisasi dari luar yang akan menyongsong keeksistensiannya sebagai generasi penerus bangsa.
            Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan dalam menyikapi permasalahan-permasalahan tersebut……?
            Sesungguhnya, sebagai warga Indonesia khususnya sebagai pelajar dan pemuda generasi harapan bangsa sedari dini kita harus menanamkan jiwa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia sehingga mampu membangkitkan semangat herois dalam mengembangkan eksistensi bangsa Indonesia sebagai Negara yang kaya sehinggga dapat bersaing dengan Negara-negara maju lainnya. Bagaimana kita menimbulkan kecintaan yang hakiki terhadap Indonesia yang nantinya menjadi modal utama dalam menjalankan misi pengembangan bangsa Indonesia itu sendiri.
            Salah-satu cara menimbulkan kecintaan kita terhadap Indonesia adalah dengan mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri berarti berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup sehinggga menghasilkan hal yang positif. Belajar dengan baik merupakan contoh kecintaan kita terhadap diri sendiri sehingga pada akhirnya akan menghasilkan generasi yang cerdas dan inovatif.
            Menghasilkan sesuatu yang besar haruslah dimulai dengan sesuatu yang kecil. Saat kita berharap membangkitkan bangsa Indonesia yang besar ini maka kita harus berani memulainya dengan sesuatu yang kecil seperti cinta akan diri sendiri. Dalam sebuah syair dilantunkan:
            Kumulai dari diri sendiri
            Kumulai dari yang paling kecil
                        Takkan pernah aku menunda-nunda
Kan ku mulai saat ini juga
Beginilah harusnya diri kita
Bila ingin bangsa ini berubah
            Ciptakanlah generasi yang cerdas
            Generasi yang cinta Indonesia
Maka cintailah indonesia layaknya kamu mencintai dirimu sendiri. Inilah caraku mencintai Indonesia, mencintai diri sendiri dengan selalu melakukan hal-hal positif sehingga menjadi modal utama dalam pembangunan karakter bangsa yang lebih maju dan bersaing dengan bangsa lain.
Dampak dari kecintaan kita pada diri sendiri bukan diartikan sebagai konsep individualis tetapi suatu bekal utama dalam pencapaian target kecintaan kita terhadap Indonesia. Kecintaan terhadap diri sendiri haruslah diimbangi dengan penanaman jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga membuktikan keeksistensian kita akan kecintaan terhadap Indonesia.


Kamis, 24 November 2011

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEKERJA DENGAN PROGRAM (JAMSOSTEK) SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SOPPE

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) merupakan jaminan sosial yang khusus diberikan kepada para pekerja untuk mempertahankan kesejahteraannya disaat pekerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh pendapatannya atas risiko di bidang sosial ekonomi. Di berbagai negara, program ini dijalankan secara nasional oleh pemerintah dengan iuran yang terjangkau.
Penyelenggaraan Jamsostek di Indonesia bertitik tolak pada prinsip dasar atau Visi dan Misi pemerintah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Visi pemerintah dalam penyelenggaraan jaminan sosial adalah menciptakan masyarakat adil makmur dan sejahtera. Sedangkan Misi pemerintah dalam penyelenggaraan jaminan sosial adalah menjamin dan mengusahakan hak-hak warga negara yang berlaku universal sebagaimana tertuang dalam pasal 27 dan 34 Undang-undang Dasar 1945. Jaminan sosial sebenarnya telah diberlakukan sejak jaman kolonial, yang penyelenggaraannya dilegalkan melalui Undang-undang No. 33 tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja, yang mewajibkan pengusaha untuk memberikan perawatan dan kompensasi atas cacat atau kematian kepada tenaga kerja atau ahli warisnya.
Langkah ini disusul dengan Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 48 tahun 1952 yang kemudian diubah lagi menjadi dengan PMP No. 8 tahun 1956 dan dilengkapi dengan PMP No. 15 tahun 1957 yang menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan sosial buruh.
Melalui keputusan Menteri Perburuhan No. 5 tahun 1964, lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS) yang mempunyai fungsi sebagai penghimpun dan pembayar ganti rugi kepada buruh dan keluarganya yang terkena risiko kerja. Tahun-tahun berikutnya, Jaminan sosial
bagi tenaga kerja terus menerus mengalami perkembangan. Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang Pokok-pokok Ketenagakerjaan, diperlukan penyelenggaraan program perlindungan secara komprehensif. Pada tahun 1977, terjadi peristiwa penting yang dianggap Milestone dalam sejarah jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 33, tentang program Asuransi Sosial Tenaga Kerja atau yang disingkat ASTEK, yang mewajibkan setiap pemberi kerja atau pengusaha swasta dan Badan Usaha Milik Negara maupun Daerah untuk mengikuti program ASTEK.
Memasuki dekade 1990an terjadi reformasi yang cukup mendasar pada jaminan social tenaga kerja dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja, yang bersifat wajib bagi pengusaha dan tenaga kerja. Amanat pelaksanaan JAMSOSTEK juga tersurat pada arah kebijakan Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Konkritnya dituangkan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. IV/MPR/99.
TUJUAN Untuk memberikan perlindungan dasar kepada tenaga kerja dan keluarganya dalam menghadapi risiko social ekonomi pada saat berkurang atau hilangnya sebagian penghasilan karena kecelakaan kerja, mencapai usia tua, meninggal, atau sakit.
VISI
Menjadi lembaga penyelenggara jaminan social tenaga kerja terpercaya dengan mengutamakan
pelayanan prima dan manfaat yang optimal bagi seluruh peserta.
MISI
  • Meningkatkan dan mengembangkan Mutu Pelayanan dan Manfaat kepada Peserta berdasarkan Prinsip Profesionalisme;
  • Meningkatkan jumlah kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja;
  • Meningkatkan Budaya Kerja melalui peningkatan kualitas SDM dan penerapan Good Corporate Governance;
  • Mengelola dana peserta secara optimal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent).
  • Meningkatkan corporate values dan corporate image.
NILAI-NILAI
  • 1. Komitmen dan integritas yang tinggi, dengan tanggung jawab yang besar.
  • 2. Mendahulukan kepuasan dan kepentingan peserta.
  • 3. Kejujuran dan kreativitas.
  • 4. Kerjasama kelompok yang dinamis dan harmonis.
  • 5. Perbaikan dan pembelajaran yang terus menerus.
  • 6. Kepercayaan dan saling menghormati.
  • 7. Kepemimpinan yang efektif.
  • 8. Sadar biaya.
  • 9. Berbasis pada kompetensi
SLOGAN
Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha.

Rabu, 23 November 2011

Kandungan Gizi Buah Sukun

Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan komoditas sumber karbohidrat potensial, yang mempunyai berbagai nama daerah, yaitu sakon (Aceh), suku (Nias), amu (Gorontalo), suu uek (Rote), sukun (Jawa, Sunda, Bali), sunne (Seram) kuu (Sulawesi Utara), kundo (Alor), karata (Bima), kalara (Sawu), Bakara (Sulawesi Selatan) (Dasi dan Winamo 1992 dalam Mariska, dkk 2004; Ditjend PPHP 2003). Terdapat dua jenis sukun, yaitu sukun tanpa biji dan sukun dengan biji (Rincón, et.al., 2005). Di Indonesia, jenis pertama lebih populer dengan sebutan  sukun yang diolah menjadi berbagai produk makanan, sedangkan sukun dengan biji lebih dikenal dengan sebutan kluwih dan biasanya dimanfatkan sebagai sayur (Litbang.riskesda).
       Sukun dapat dijadikan sebagai pangan alternatif karena keberadaannya tidak seiring dengan pangan konvensional (beras), artinya keberadaan pangan ini dapat menutupi kekosongan produksi pangan konvensional. Sukun dapat dipakai sebagai pangan alternatif pada bulan-bulan Januari, Pebruari dan September, dimana pada bulan-bulan tersebut terjadi paceklik padi. Musim panen sukun dua kali setahun. Panen raya bulan Januari - Februari dan panen susulan pada bulan Juli - Agustus.  Di Indonesia, daerah penyebaran hampir merata di seluruh daerah, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mengingat penyebaran sukun terdapat di sebagian besar kepulauan Indonesia, serta jarang terserang hama dan penyakit yang membahayakan, maka hal ini memungkinkan sukun untuk dikembangkan. Sukun mempunyai komposisi gizi yang relatif tinggi. Dalam 100 gram berat basah sukun mengandung karbohidrat 35,5%, protein 0,1%, lemak 0,2%, abu 1,21%, fosfor 35,5%, kalsium 0,21%, besi 0,0026%, kadar air 61,8% dan serat atau fiber 2%. Bagian yang bisa dimakan (daging buah) dari buah yang masih hijau sebesar 70 persen, sedangkan dari buah matang adalah sebesar 78 persen. Buah sukun yang telah dimasak cukup bagus sebagai sumber vitamin A dan B komplek tetapi miskin akan vitamin C. Kandungan mineral Ca dan P buah sukun lebih baik daripada kentang dan kira-kira sama dengan yang ada dalam ubi jalar (Astawan, 2009). 
       Sukun dalam bentuk segar maupun tepung mempunyai nilai gizi utama yang tidak kalah dengan bahan pangan lain. Selain itu, buah sukun juga kaya akan unsur-unsur mineral dan vitamin yang sangat  tubuh, yaitu kalsium (Ca), Fosfor (P), Zat besi (Fe), vitamin B1, B2 dan vitamin C. Buah sukun juga mengandung asam amino esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh manusia, seperti histidine, isoleusin, lysine, methionin, triptophan, dan valin. Jika dibandingkan dengan pangan sumber karbohidrat lainnya, dalam beberapa hal, sukun memiliki keunggulan, yaitu: kandungan protein sukun segar lebih tinggi daripada ubi kayu, begitu pula kandungan karbohidratnya, lebih tinggi dari ubi jalar atau kentang, dan dalam bentuk tepung, nilai gizinya kurang lebih setara dengan beras (Tempo).                                                      
       Tanaman sukun yang diambil buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok, dimana sukun merupakan tanaman asli Indonesia yang penyebaran tanaman sukun dapat cocok ditanam di daerah tropis, dapat tumbuh di daerah pesisir pantai serta banyaknya daerah-daerah yang ditanami sukun sehingga menunjuk-kan bahwa bahan pangan alternatif ini sudah cukup lama dikenal masyarakat Indonesia, sangat disayangkan bahwa kepopuleran sukun kalah dengan kentang sebagai makanan cepat saji dimata anak-anak pada umumnya. Padahal manfaat sukun sebagai bahan pangan alternatif telah dikenal sejak lama di Indonesia dan pada zaman penjajahan Belanda sukun lebih populer sebagai pangan alternatif disamping sebagai makanan sampingan (cemilan).


Pengikut