Kamis, 28 Juni 2012

MASKOT (MAHASISWA KREATIF, INOVATIF DAN TERAMPIL) SEBAGAI SEMANGAT OPTIMISME DALAM MEMBAGUN BANGSA DAN MENYIKAPI KRISIS GLOBAL


DASAR PEMIKIRAN
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Indonesia merupakan Negara potensial yang kaya akan berbagai sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya yang melimpah ruah. Letaknya yang strategis menjadikan Indonesia sebagai negari yang diincar oleh berbagai investor asingdalam menanam modal di negeri ini. Dalam sebuah syair disebutkan:
Orang bilang tanah kita tanah syurga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah syurga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
            Dari syair tersebut sudah terpaparkan dengan jelas betapa Indonesia merupakan anugrah terindah yang dilimpahkan tuhan di atas bumi persada ini. Bahkan tidak heran kalau orang lain mengatakan bahwa, apabila kita menancapkan bambu di negeri ini maka hanya membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan untuk tumbuh sementara di negeri mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk itu. Sesungguhnya juga  akan membutuhkan waktu lama apabila kita ingin mengorek satu per satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini.
Indonesia ternyata tidak hanya unggul dalam hal sumber daya alam. Jauh dari itu, negeri kita tercinta ini juga dinaungi oleh putera-puteri bangsa yang patut dibanggakan akan prestasi yang telah ditorehkannya. Masih segar di telinga kita seseorang yang pernah menyandang gelar orang nomor satu di Indonesia yang berhasil menciptakan pesawat terbang dengan ide-ide cemerlang yang ada di dalam kepalanya. Prestasi itu pun masih terus dilanjutkan oleh para generasi muda yang terus bereksperimen menciptakan karya-karya yang kreatif dan inovatif dengan keterampilan yang mereka miliki.
Akhir-akhir ini dunia sempat dikejutkan dengan hasil karya anak-anak SMK yang berhasil menciptakan mobil. Dan tak diragukan pula generasi-generasi bangsa ini dalam menorehkan prestasi di bidang science dalam berbagai olimpiade yang pada akhirnya menjadikan Indonesia patut berbagga atas apa yang diraihnya. Dan masih begitu banyak lagi prestasi-presrtasi yang tak bisa diungkapkan dengan prakata.
Kalau kita ini menelaah lebih jauh ternyata pemuda-pemudi adalah harapan dan kekayaan bangsa ini. Musim semi yang sangat indah, denyut jantung yang selalu berdetak serta pagar pelindung bagi bangsa dari terpaan angin yang setiap saat akan menghadang, menerpa dan menyerang indonesia. Di dalam jiwa mereka, tertanam 1001 potensi yang harus dipupuk dipelihara dan dikembangkan karena sangat berguna dalam pengembangan bangsa indonesia.
Generasi muda yang secara spesifik adalah mahasiswa memang dituntut untuk menjadi pahlawan dan pembela bangsa. Maju-mundurnya suatu bangsa ada ditangan para generasi muda yaitu mahasiswa. Terkenal dengan sandangan sebagai kaum intelektual maka mahasiswa harusnya menanamkan dalam jiwa dan pribadi mereka tenta

FAKTA DAN FENOMENA (RUMUSAN MASALAH)
Terlepas dari barbagai potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, tenryata ada suatu pemasalahan yang sangat kompleks terjadi di negeri ini yaitu krisis global. Krisis global adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi di pasar dunia mengalami keruntuhan (keadaan gawat) dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia (Utaya D, 2008).  Krisis Global adalah istilah yang paling sering kita dengar akhir-akhir ini, di koran di televisi hampir setiap hari membahas masalah tersebut.
Krisis global ini berawal pada negara adidaya Amerika Serikat (AS) dimana dimulai dari kredit macet perumahan di Amerika Serikat yang merupakan sentrum bagi perekonomian dunia. Akibat dari krisis global yang terjadi di AS, ini member dampak besar pada negara-negara asia, salah satunya adalah Indonesia pada ekspor perkebunan komoditi Kelapa sawit, Karet, dan Kakao. Ini memberikan tekanan yang cukup besar terhadap kinerja ekspor komoditi tersebut, dimana terjadinya penurunan harga berbagai komoditas ajlok akibat adanya perlambatan ekonomi dunia, sehingga peluang untuk memasarkan sangat sulit.
Benar-benar hebat dampak krisis global ini, sehingga hampir semua aspek kehidupan terkena dampaknya. Kita di Indonesia pun tak luput dari akibatnya, bila dahulu pada tahun 1997 krisis melanda Asia tidak semua lapisan masyarakat merasakannya, paling hanya lapisan bawah yang benar-benar sangat terpukul tapi tidak sekarang. Akan tetapi sekarang krisis ini mempengaruhi hampir semua lapisan masyarakat baik kalangan atas, menengah apalagi bawah.

SOLUSI
Mahasiswa sebagai insan akademis, pencipta serta pengabdi masyarakat yang tentunya merupakan asset besar Negara dimasa depan pada era sekarang sepertinya telah kehilangan arah gerakan khusunya dalam menentukan orientasi sebagaimana hakikat yang seharusnya.  Hal ini sebenarnya bila kita teliti lebih jauh, mahasiswa di era sekarang sudah mulai melupakan tugas dan fungsinya. Belum lagi sibuknya serta kepadatan aktifitas akademik dimana hal ini selalu dijadikan alasan yang paling utama sehingga banyak hal penting yang juga harus menjadi prioritas lantas ditelantarkan.
Berbagai bentuk program perkaderan yang ada saat ini juga cenderung menilai perkaderan sebagai ajang formil yang perlu dilakukan sehingga penyampaian hal-hal yang bersifat idiologis serta hal yang bersifat lebih prinsip pun kemudian dilupakan. Ketika mahasiswa dihadapkan pada suatu realitas, maka mahasiswa cenderung reaksioner tanpa mempertimbangkan berbagai aspek yang sebenarnya terlebih dahulu diutamakan.
Sikap pragmatis yang terus menerus menghinggapi perilaku mahasiswa masa kini juga terbukti bagaimana mahasiswa dalam hal ini belum bisa meletakkan posisinya pada hal yang ideal. Personality mahasiswa di era sekarang juga masih jauh dari kemandirian dan kedewasaan dan terus semakin larut dengan masuknya berbagi bentuk budaya barat. Hal ini tentunya akan menjadi batu sandungan ketika mahasiswa dibenturkan dengan berbagai budaya tersebut, sehingga semangat dan jiwa nasionalisme mahasiswa sebagai pemuda bangsa semakin hari semakin terkikis.
Bebasnya bentuk pergaulan, tingginya angka penderita kecanduan akibat pemakian narkoba, merupakan berbagai indicator yang menyebabkan turunya kualitas kemandirian yang akhirnya akan menyebabkan kehancuran bagi pribadinya dan individunya masing-masing.
Maka sebenarnya bagaimana kehidupan dan aktifitas apa yang sebenarnya perlu dilakukan oleh para mahasiswa sehingga mahasiswa kembali kepada jalur dan koridor ideal sesuai dengan tugas, fungsi serta peranannya mengingat mahasiswa adalah insane akdemis yang merupakan abdi masyarakat dan Negara serta agamanya dan tidak boleh dilupakan bahwa mahasiswa adalah asset bangsa di kemudian hari?.
 Kampus yang hari ini dikatakan sebagai salah satu wadah yang mencetak asset ataupun generasi penerus bangsa dan kampus dikenal sebagai lembaga akademik yang juga berperan dalam mencetak berbagai tenaga ahli serta orang-orang yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat dilingkungannya, sekarang sudah jauh dari makna yang ada.
Mahasiswa hari ini sebenarnya harus kembali disadarkan akan berbagai peran dan fungsinya. Salah satu yang harus dipahami bahwa mahasiswa adalah pusat dinamisasi gerakan suatu Negara. Hal lain yaitu mahasiswa sebagai agen perubahan dan control sosial dimana mahasiswa memiliki kemampuan dengan kemampuan intelektual, berpikir cerdas, serta sigap dalam berbagai kondisi memang seharusnya diharapkan untuk dapat memberikan perubahan yang signifikan paling tidak pada lingkungan kampus dan lingkungan yang berada didekatnya.
Mahasiswa hari ini harus mampu menentukan orientasinya kedepan dengan berbagai pertimbangan tentunya serta mampu menyusun segala prioritas didalam setiap tindakan sehingga target serta visi yang diahrapkan dapat tercapai sesuai harapan. Hal ini tentunya bias dilakukan dengan tanpa mengesampingkan pola yang dilakukan juga sesuai dengan nilai-nilai yang tertanam pada falsafah Negara Indonesia.
Berbagai bentuk gerakan yang harus dilakukan oleh mahasiswa masa kini juga harus kembali pada hakikatnya yang mana ketika hari ini mahasiswa melakukan satu movement maka gerakan ini harus gerakan idiologis.
Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Daya cipta dalam kemasakinian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan.
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
 Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Kreativitas merupakan bahan bakunya, sedangkan inovatif merupakan hasil komersial. Jadi sesuatu yang baru belum tentu inovatif, jika yang dihasilkan itu tidak merupakan sesuatu yang lebih baik. Inovasi dalam bisnis yang menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas adalah hasil dari tindakan seorang wirausaha yang bersedia memikul resiko. Inovatif-inovatif yang berhasil adalah yang sederhana dan terfokuskan. Inovatif produk dan pelayanannya harus terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yang dapat diterapkan.
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, adalah sebagai berikut :
  1. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif
  2. Buatlah produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan
  3. Mulailah membuat produk dengan inovatif yang terkecil
  4. Menentukan tujuan dalam berinovatif
  5. Menjalankan uji coba dan merevisinya
  6. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman
  7. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovatif
  8. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif
  9. Mempunyai keyakinan dan kerja-kerja dengan penuh inovatif dan resiko
Dengan adanya inovatif merupakan salah satu sangat penting didalam proses produksi dan pelayanan. Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausaha merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Oleh karena itu jika seorang wirausaha ingin sukses di dalam usahanya, ia harus membuat produk-produknya dengan inovasi-inovasi baru.
Terampil adalah cakap menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Jadi terampil itu menekankan pada kata cakap, mampu dan cekatan. Kalau begitu apa dong arti kata cakap, mampu dan cekatan itu?. Cakap adalah pandai atau mahir dalam melakukan sesuatu. Mampu adalah kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat melakukan sesuatu. Cekatan adalah cepat mengerti; pinter; cerdik.
Pengertian yang sederhana tentang terampil dapat kita rumuskan yaitu: Terampil adalah seseorang yang pandai dan sanggup serta cerdik (banyak akalnya) dalam memulai, melaksanakan dan penyeselaian pekerjaan.

Apa gunanya terampil?
Seseorang yang terampil sangat berguna; berguna bagi dirinya dan berguna bagi orang lain, berguna bagi organisasi dimana dia bekerja. Jika sesorang dapat memiliki atau membuat dirinya jadi terampil dalam bidang tertentu maka dia itu sudah memberi kebergunaan atau kebermanfaatan dirinya. Dalam kata lain; memberdayakan diri agar lebih berdaya. Yang berarti pula dia sudah mempunyai nilai atau harga. Artinya, dengan kepemilikan keterampilan tertentu seseorang dapat bekerja dengan orang lain atau melakukan suatu pekerjaan usaha produktif secara mandiri. Dengan seseorang telah bekerja atau membuat pekerjaan sendiri berarti orang tersebut sudah bisa mengatasi permasalahan hidup yaitu dapat menghasilkan uang dari keterampilan yang dipunyai.

Apa tujuannya?
Tujuan kita (seseorang) mempunyai terampil atau keterampilan dalam bidang tertentu agar menjadi orang yang berguna dan menghasilkan barang atau uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup mulai dari yang paling sederhana, sedang dan tinggi.

Bagiamana memperoleh keterampilan itu?
Pertanyaan yang ringan dan ringan pula jawabanya yaitu belajar dan berlatih. Belajar yaitu pelajari ilmunya serta fahami secara baik, tentang sesuatu yang kita inginkan kita terampil. Tentu kita tidak cukup belajar tentang ilmunya tetapi harus dipraktikan yaitu dengan latihan. Sehingga antara ilmu pengetahuan yang telah kita miliki secara mendalam dan luas dalam bidang tertentu serta mampu mepraktikan itu yang kita sebut dengan orang yang profesional. Seperti yang disarankan: “Perkataan harus sesuai dengan perbuatan”. Kalau hannya perkataan dan tidak diikuti dengan perbuatan itu seperti pepatah yang berbunyi: “Tong kosong nyaring bunyinya”.
Belajar di sekolah formal belajar lebih kepada memperbanyak teori serta pengetahuan sedikit keterampilan. Kalau belajar jalur nonformal teori dan praktik sama-sama diperkuat. Seperti halnya program Diklat di instansi pemerintahan dan organisasi-organisasi linnya. Belajar informal yaitu belaja di dalam keluarga seperti anak belajar dari kedua orangtunya. Biasanya kalau orangtunya pedangang maka anaknya juga bisa dagang.
Perlu kita garisbawahi bahwa belajar keterampilan yang kita maksud disini adalah belajar keterampilan yang positif. Bukan dalam arti negatif seperti: terampil mencopet, maling, korup, pungli, berbohong, menipu dsb.  
Jika Anda mempunyai kemampuan otak yang bagus dan mampu dalam keuangan perlu mengikuti pendidikan formal yang setinggi-tingginya, jika Anda kemampuan otaknya ada tetapi tidak didukung dengan kemampuan keuangan atau sebaliknya kemampuan otaknya tidak mampu/kurang mampu tetapi mampu dalam keuangan (pendanaan) maka yang cocok mengambil jalur pendidikan nonformal agar tidak stress. Persiapkan diri Anda untuk bisa bekerja atau produktif bukan mempersiakan diri Anda jadi tidak produktif; pengagguran. Pengangguran merupakan virus yang akan menyerang orang yang bermental lemah dan akan membuat orang semakin tidak berdaya dan bisa berakibat fatal.  
Pertanyaan sebagai penutup adalah: Keterampilan apa yang sudah kita punyai sebagai salah satu modal untuk mengelo hidup kita dan yang bisa kita andalkan?. Yang belum ada maka diadakan dan yang sudah ada digunakan untuk tujuan yang sangat berguna.

KRISIS GLOBAL
Tidak ada cara menghindarinya kecuali berusaha menghadapinya. Asal kita menerima keadaan ini dan menguatkan diri untuk melewatinya, maka badai suatu saat pasti berlalu. Sejarah membuktikan bahwa pada saat krisis walaupun banyak menghancurkan orang-orang kaya, namun dalam krisis bisa pula lahir orang-orang kaya yang baru. Bila kita menghadapinya dengan benar, bisa saja kita adalah orang-orang kaya baru itu.
Bagi kita umat Tao, kita harus lebih tangguh, gigih dan tahan banting dalam menghadapi krisis ini. Memang, pada saat kita menghadapi cobaan hidup, kadang kita hampir hancur dibuatnya, putus asa, kecewa, frustasi membuat kita sampai pada titik nadir terendah dalam hidup kita. Namun ingatlah, bahwa setelah sampai pada titik terendah tidak akan bisa rendah lagi, seperti roda pada saat sampai putaran paling rendah tentu dia akan mulai berputar naik kembali.
Kita sekiranya bisa mengerti bahwa hidup itu yin dan yang. Kadang hitam kadang putih, kadang senang kadang susah, kadang diatas kadang dibawah. Dalam menghadapi krisis keuangan yang terjadi, ada dua hal yang bisa kita lakukan agar kita bisa bertahan dari badai krisis ini.
1. Perbanyak Pendapatan
Bila biasanya kita menghasilkan uang 2 juta perbulan untuk membiayai hidup kita, maka kita harus berusaha untuk menghasilkan lebih dari 2 juta perbulan agar biaya hidup kita yang membengkak bisa lebih tercukupi. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak penjualan bagi yang bisnis ataupun bisa mencari pekerjaan tambahan bagi yang bekerja.
2. Hemat
Dengan hidup lebih berhemat dibanding biasanya, kita dapat mengurangi pengeluaran. Hal-hal yang dirasa kurang perlu tidak perlu dibeli ataupun dilakukan sehingga pengeluaran kita lebih berkurang dan penghasilan bisa mencukupi.
Sebagai umat Tao, kita harus bisa menghadapi segala persoalan hidup dengan lapang dada dan tabah. Asal kita giat bekerja, ulet, berbuat kungtek dan tak lupa sembahyang, tentulah Dewa-Dewi tidak akan diam saja, Dewa-Dewi akan selalu membantu dan memberi berkah.
Seperti salah satu syair dalam kitab suci Thai Sang Lauw Cin berikut ;
“Di sorga ada peraturan-peraturan sorga
Manusia ada takdirnya
Ketemu cara mendekati Dewa-Dewa (TAO)
Nasib yang keruh dapat jernih juga”.
Salah satu keunggulan kita yang siutao adalah bahwa kita diberi kesempatan untuk melatih diri agar bisa lebih dekat dengan Dewa-Dewi sehingga bantuan dan berkahpun lebih berlimpah.
Saat hati sedang susah, kita buat hati kita gembira, salah satunya adalah dengan menyanyikan lagu-lagu Tao kita yang penuh semangat dan penuh makna sehingga hati kita tentram dibuatnya.
Seperti syair berikut ini ;
“ Banyak rintangan usaha-usaha
Buanglah kecemasan dan nyanyikanlah lagu-lagu Tao saja
Belajar hingga dapat berdialog dengan dewa-dewa
Dewa-dewa tentu lebih perhatian padanya”
Maka dari itu, sebagai orang siutao kita harus lebih tangguh dalam menghadapi krisis keuangan dan krisis global ini, jangan mudah menyerah, maju terus.
Suatu hari badai pasti berlalu, setelah badai berlalu maka akan terbitlah terang. Semoga bermanfaat.
Dalam Era globalisasi ekonomi dan ditengah situasi kondisi ekonomi global yang sedang tidak menentu seperti saat ini, Indonesia memiliki kondisi Budget Power sangat kecil untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini semakin spekulatif. Kondisi sector riil kita sangat tertinggal, industry kita juga menuju deindustrialisasi, unit ekonomi kecil kita UKM juga sedang menurun, perikanan dan lain-lain juga demikian. Perlu ada perspektif solusi atau paradigma baru bagi pembangunan negeri ini. Indonesia juga akan mengalami second around Impact ekonomi secara teknis. Namun dibalik semua itu ada peluang bagi Indonesia yang bisa kita ambil pada kondisi Krisis Global saat ini. Demikian hal yang disampaikan oleh Ecky Awal Mucharam Anggota Banggar sekaligus Anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

KESIMPULAN
            Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai generasi bangsa dituntut untuk menjadi seseorang yang mampu membawa perubahan-perubahan kearah yang lebih baik. Ditengah pengaruh krisis global yang sangat pesat disini mahasiswa juga diharapkan mampu meraut peluang dalam mengembangkan perekonomian bangsa. Kreatifitas, inovasi dan kecakapan atau keterampilan dapat menjadi senjata ampuh bagi para generasi muda dalam mengembangkan bangsa Indonesia. Dengan inovasi, kreatifitas dan keterampilan akan timbul mahakarya dari tangan generasi muda yang spektakuler serta mampu bersaing ditaraf internasional.

DATA PENULIS
Nama               : Rudianto
Alamat             : Jln. Perintis Kemerdekaan VI no.2 Pondok Lagaligo, Makassar Sulawesi-Selatan
No. Hp            : 085255976324
Institusi             : Universitas Hasanuddin Makassar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut