Selasa, 05 Juni 2012

TELAAH KRITIS KOMPETENSI PROFESI S1 GIZI DALAM PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Sebagaimana yang kita ketahui baahwa permasalan gizi merupakan permasalahan yang sangat kompleks karena dapat merambah dan mempengaruhi aspek yang lain termasuk ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Semua aspek tersebut saling terkait satu-sama lain dengan gizi (simbiosismutualisme).
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002).
Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Profesi merupakan suatu pekerjaan tetap dalam semangat pengabdian terhadap kepentingan umum (sesama manusia) yang dihayati sebagai suatu panggilan hidup dengan menerapkan keahlian yang diperoleh dengan jalan mempelajari dan latihan secara sistematis (Efendi Kana’an, 2007).
Dari pengertian diatas, secara gamblang di paparkan bahwa setiap profesi itu memiliki tanggungan terhadap pengembangan kepentingan bersama sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari dan didalami (ahli dalam bidang tersebut).
Terkait dengan hal tersebut, S1 gizi sebagai salah-satu profesi di bidang gizi dan kesehatan memiliki beberapa kompetensi dalam semangat pengabdian terhadap masyarakat demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Kompetensi-kompetensi tersebut diharapkan mampu menjadi kiblat bagi seseorang yang berprofesi sebagai S1 gizi.
Setidaknya, pada kesepakatan awal menyebutkan bahwa, ada 39 point kompetensi dalam profesi S1 gizi. Diantaranya adalah (AIPGI, 2012) :
1.      Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan profesi.
2.      Melakukan pengkajian diri dan berpartisipasi dalam pengembangan profesi serta pendidikan terkait gizi sepanjang hayat.
3.      Berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah dalam bidang pangan, gizi dan kesehatan.
4.      Melakukan komunikasi yang efektif dalam penanganan masalah gizi individu, kelompok, dan masyarakat  dengan menggunakan teknologi mutakhir.
5.     Melakukan penegakan diagnosis gizi.
6.      Merencanakan dan mendemonstrasikan konseling, pendidikan, pelatihan dan / atau intervensi lain dalam promosi kesehatan atau pencegahan penyakit yang diperlukan dalam terapi gizi untuk keadaan penyakit umum.
7.      Merencanakan dan mendemonstrasikan pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok sasaran tertentu.
8.      Mengkaji ulang dan mengembangkan materi pendidikan untuk individu, kelompok dan masyarakat.
9.      Berpartisipasi dalam penggunaan media massa untuk promosi pangan gizi dan kesehatan.
10.  Mampu melakukan riset bidang gizi sesuai dengan kaidah penelitian.
11.  Merencanakan dan mendemonstrasikan perbaikan mutu pelayanan gizi dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
12.  Mengembangkan dan mengukur pengaruh dari pelayanan gizi.
13.  Berpartisipasi dalam perubahan organisasi, perencanaan dan proses penetapan tujuan.
14.  Berpartisipasi dalam bisnis atau pengembangan rencana operasional.
15.  Merencanakan dan mendemonstrasikan pengumpulan dan pengolahan data keuangan pelayanan gizi.
16.  Melakukan fungsi pemasaran.
17.  Berpartisipasi dalam pendayagunaan sumber daya manusia.
18.  Berpartisipasi dalam perencanaan sarana fisik.
19.  Melakukan pengembangan dan atau modifikasi resep / formula.
20.  Melakukan penerjemahan kebutuhan gizi menjadi menu makanan untuk kelompok sasaran.
21.  Merencanakan dan mendemonstrasikan rancangan menu sesuai dengan kebutuhan dan status kesehatan klien.
22.  Merencanakan dan mendemonstrasikan penilaian cita rasa (organoleptik) makanan dan produk gizi.
23.  Mengembangkan sistem pengadaan, distribusi dan pelayanan makanan.
24.  Melakukan pengawasan keamanan dan sanitasi makanan.
25.  Merencanakan dan mendemonstrasikan penapisan gizi untuk individu dan kelompok.
26.  Merencanakan dan mendemonstrasikan penilaian status gizi klien dengan kondisi kesehatan umum.
27.  Menilai status gizi individu dengan kondisi kesehatan kompleks.
28.  Merancang dan menerapkan rencana intervensi gizi sesuai dengan masalah kesehatan klien.  
29.  Melakukan pemantauan asupan makanan dan status gizi klien.
30.  Memformulasikan standar makanan enteral untuk memenuhi kebutuhan gizi klien.
31.  Memahami jenis formula parenteral sesuai dengan kebutuhan gizi klien.
32.  Menerapkan rencana pemberian makanan peralihan.
33.  Mendemonstrasikan komponen pelayanan gizi dalam forum diskusi tim medis untuk tindakan dan rencana  rawat jalan pasien.
34.  Melakukan pelayanan gizi sesuai dengan daur kehidupan manusia pada berbagai kelompok masyarakat berdasarkan budaya, agama dan kepercayaan.
35.  Melakukan program promosi kesehatan atau program pencegahan penyakit.
36.  Berpartisipasi dalam pengembangan dan evaluasi program pangan dan gizi masyarakat.
37.  Merencanakan penyediaan pangan dan program gizi masyarakat.
38.  Berpartisipasi dalam penetapan biaya praktek pelayanan kegizian.
39.  Merencanakan dan mendemonstrasikan dokumentasi proses asuhan gizi.
Secara umum, kompetensi S1 gizi tersebut menjelaskan mengenai tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh seorang ahli gizi yang tidak hanya berorientasi pada ide dan gagasan belaka tetapi bentuk dan tindakan nyata demi terwujudnya masyarakat indonesia yang sejahtra. Penyusunan kompetensi S1 gizi ini diharapkan mampu menjawab masalah-masalah gizi dan kesehatan yang beredar di masyarakat indonesia saat ini.


REFERENSI

AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia). 2012. Draft Kompetensi S1 Gizi

            (Kesepakatan Awal). Jakarta.

 

Efendi, Kana’an. 2007. Pendidikan Etika dan Profesi. USU library: Sumatera Utara.

SK Mendiknas No. 045/U/2002 Pasal 1 tentang  Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Supariasa, dkk, 2002. Hubungan Pangan, Gizi, dan Pembangunan Manusia Indonesia. USU
            library: Sumatera Utara.


disusun untuk mengikuti kompetisi essay HPEQ 2012









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut