Kamis, 13 Desember 2012

LIPID

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA





PERCOBAAN II
LIPID



NAMA                        : RUDIANTO
NIM                             : K21110308
KELOMPOK              : I (SATU)
TGL. PRAKTIKUM   : 9 APRIL 2011
ASISTEN                    : GURUH AMIR PUTRA

                



LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
       Lipid merupakan sekelompok senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam hidrokarbon, kloroform dan alkohol.  Adapun yang termasuk lipid adalah minyak, lemak, fosfolipid, sterol dan terpence (Budiman, 2010).
             Istilah lipid meliputi  senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol, dan ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam  makanan dan tubuh manusia. Lipid memiliki sifat yang sama, yaitu larut dalam pelarut nonpolar, seperti etanol, eter, kloroform dan benzena ( Almatsier, 2010).
             Berdasarkan penjelasan di atas, maka dilakukanlah suatu eksperimen mengenai lipid tersebut.

I.2 TUJUAN PERCOBAAN
I.2.1 TUJUAN UMUM
              1. Mengetahui beberapa sifat fisikokimia dari lipid.
              2. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi sifat minyak.
              3. Mengetahui pembentukan emulsi dari lipid.
              4. Mengidentifikasi adanya steroid pada suatu bahan.

I.2.2 TUJUAN KHUSUS
1. Uji Kelarutan Lipid
       Mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu.
2. Uji Pembentukan Emulsi
       Mengetahui terjadinya pembentukan emulsi dari minyak.

3. Uji Keasaman Minyak
       Mengetahui sifat asam basa minyak kelapa.
4. Uji Penyabunan Minyak
       Mengetahui terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali.
5. Uji Kolesterol
       Mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu bahan secara kualitatif.
6. Uji Kristal Kolesterol
        Mengetahui bentuk kristal dari kolesterol.

I.3 PRINSIP PERCOBAAN
1. Uji Kelarutan Lipid
    Pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, asetom, benzene atau pelarot non polar lainnya. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan maka kedua cairan akan memisah dan menjadi dua lapisan.
     Sebaliknya, minyak dalam soda (Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga tetes-tetes  minyak tersebar seluruhnya.
2. Uji Pembentukan Emulsi
   Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pembentukan emulsi dari minyak dengan menggunakan suatu zat pengemulsi seperti larutan sabun larutan protein, larutan empedu encer pada larutan uji.
3. Uji Keasaman Minyak
   Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat asam basa minyak kelapa, dengan meneteskan sedikit minyak kelapa pada porselin tetes lalu diuji dengan kertas lakmus.
4. Uji Penyabunan Minyak
   Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali dengan cara mencampurkan minyak kelapa dengan NaOH serta alkohol lalu dipanaskan. Setelah dingin ditambahkan air sampai sabun larut. Larutan sabun ini kemudian diuji ditambahkan CaCl2, MgSO4, dan Pb-asetat.
5. Uji Kolesterol
  Percobaan ini dilakukan mengetahui adanya sterol dalam suatu bahan dengan cara mereaksikan minyak kelapa dengan kloroform, minyak ikan dengan kloroform, dan kolesterol dengan kloroform. Ketiga larutan ini kemudian ditambahkan asam asetat anhidrit dan asam sulfat pekat.
6. Uji Kristal Kolesterol
  Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bentuk kristal dari kolesterol dengan cara melarutkan kolesterol dalam alkohol panas kemudian diamati di bawah mikroskop setelah semua alkoholnya menguap.

I.4 MANFAAT PERCOBAAN
1. Kita dapat mengetahui sifat fisikokimia dari lipid.
2. Kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi minyak.
3. Kita dapat mengetahui pembentukan emulsi dari lipid
4. Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung sterol

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

       Lipid adalah senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan memegang peranan yang penting dalam stuktur dan fungsi sel. Senyawa lipid tidak memiliki rumus empiris tertentu atau stuktur yang serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan. Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti eter, kloroform, aseton dan benzene. Berdasarkan sifat demikian, lipid dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dari jaringan hewan atau tumbuhan menggunakan eter atau pelarut nonpolar lainnya (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
       Lipid ( Yunani, lipos = lemak) adalah sekelompok besar senyawa alam yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti n-heksana, kloroform, dan dietil eter. Sifat inilah yang membedakan lipid dari karbohidrat, protein, asam nukleat dan kebanyakan molekul hayati lainnya. Struktur molekul lipid sangat beragam. Senyawa organik yang termasuk kelompok lipid adalah trigliserida, lilin, fosfolipid, glikolipid, steroid, terpen dan prostaglandin (Tim Dosen, 2010).
        Lipid merupakan komponen penting dalam membrane sel, termasuk diantaranya fosfolipid, glikolipid, dan dalam sel hewan adalah kolesterol. Fosfolipid memiliki banyak kerangka gliserol atau sfingosina (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
       Lipid memiliki sifat umum berupa (1) relatif tidak larut dalam air dan (2) larut dalam pelarut non polar misalnya eter dan kloroform. Senyawa ini merupakan konstituen makanan yang penting tidak saja karena nilai energinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin larut lemak dan asam lemak esensial yang terkandung di dalam lemak makanan alami. Lemak disimpan di jaringan adipose, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan dan di sekitar organ tertentu. Lipid non polar berfungsi sebagai insulator listrik, dan memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi di sepanjang saraf bermielin. Kombinasi lipid dan protein (lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting, yang terdapat baik di membrane sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut lipid dalam darah. Pengetahuan tentang biokimia lipid diperlukan untuk memahami banyak bidang biomedis penting, misalnya obesitas, diabetes mellitus, aterosklerosis, dan peran berbagai asam lemak tak jenuh ganda dalam gizi dan kesehatan (Murray dkk, 2009).
        Lemak dan minyak merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen makanan utama bagi organisme hidup. Lemak dan minyak penting bagi manusia karena adanya asam-asam lemak esensial yang terkandung di dalamnya. Fungsinya dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kemudian, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efisien dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal setiap gram (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
       Secara kimiawi, lemak dan minyak adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Senyawa terbentuk dari hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
       Klasifikasi lipid yang penting dalam ilmu gizi menurut komposisi kimia adalah (Almatsier, 2010):
1.      Lipid sederhana
Yang terdiri atas lemak netral, yaitu: monogliserida, digliserida, dan trigliserida (ester asam lemak yang gliserol) serta ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi, seperti: malam, ester sterol, ester non sterol, ester vitamin A dan ester vitamin D.
2.      Lipid majemuk
Yaitu fosfolipid dan lipoprotein.
3.      Lipid turunan (derivad lipids)
Yang terdiri atas asam lemak, sterol (kolesterol, hormon steroida, vitamin D, dan garam empedu), karotenoid, vitamin A, E, dan K.
       Vitamin larut lemak secara kimiawi sebetulnya termasuk golongan lipida.
        Klasifikasi lipid menurut fungsi biologinya di dalam tubuh adalah (Almatsier, 2010):
1.      Lemak simpanan
Yang terutama terdiri atas trigliserida dan disimpan di dalam depot-depot  di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak ini merupakan simpanan energi paling utama di dalam tubuh, dan di dalam hewan di samping itu merupakan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan makanan.
2.      Lemak sruktural
Yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolesterol. Di dalam jaringan lunak lemak stuktural ini, sesudah protein, merupakan ikatan stuktural paling penting  di dalam tubuh. Di dalam otak, lemak stuktural terdapat dalam konsentrasi tinggi.
Asam Lemak
       Asam lemak dapat dibentuk dari senyawa-senyawa yang mengandung karbon seperti asam asetat, asetaldehid, dan etanol yang merupakan hasil dari respirasi tanaman. Asam lemak dalam tanaman disintesis dalam keadaan anaerob dengan bantuan bakteri tertentu seperti clostridium kluyveri. Asam-asam lemak yang dapat ditemukan di alam  umumnya merupakan asam-asam monokarboksilat engan rantai yang tidak bercabang dan memiliki jumlah atom karbon genap (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
       Asam lemak tersebut merupakan suatu asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujungnya mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lainnya terdapat gugus metil (CH3). Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon yang genap, yaitu berkisar antara empat hingga dua puluh dua karbon (Almatsier, 2010).
      Asam lemak dibedakan menurut jumlah karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai pendek (6 atom karbon atau kurang), rantai sedang ( 8 hingga 12 karbon), rantai panjang (14-18 karbon) dan rantai sangat panjang (20 atom karbon atau lebih). Semua lemak bahan makanan hewani dan sebagian besar minyak nabati mengandung asam lemak rantai panjang, sedangkan asam lemak rantai sangat panjang terdapat pada minyak ikan. Titik didih asam lemak meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon (Almatsier, 2010).
       Asam lemak di alam dapat dibagi menjadi dua golongan (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011) :
1.      Asam lemak jenuh
Merupakan asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap sama sekali.
Contoh : asam palmitat, asam stearat, dan asam kaprat.
Sumber : sebagian besar pada lemak hewani.
2.      Asam lemak tidak jenuh
Yaitu asam lemak yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh : asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Sumber : minyak nabati pada biji-bijian atau kacang-kacangan.
       Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat diikatnya dinamakan asam lemak jenuh. Asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana sebetulnya  dapat diikat tambahan hidrogen dinamakan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh tunggal mengandung satu ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tidak jenuh ganda mengandung dua atau lebih ikatan rangkap (Almatsier, 2010).
      Asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis lipid biasanya mengandung campuran asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Lipid hewani terutama mengandung asam lemak jenuh rantai panjang, yaitu asam palmitat, dan asam stearat. Asam lemak yang terdiri atas  sepuluh karbon atau kurang jarang terdapat dalam liida hewani, kecuali lemak susu yang mengandung cukup banyak asam lemak dengan rantai pendek. Susu mengandung 10% asam lemak rantai pendek, antara lain asam butirat. Titik cair asam lemak tidak jenuh lebih rendah daripada asam lemak jenuh. Pada umumnya asam lemak tidak jenuh cair pada suhu ruangan (Almatsier, 2010).
      Minyak nabati pada umumnya mengandung sebagian besar asam palmitat, asam stearat, asam oleat, dan asam linoleat kecuali minyak kelapa dan minyak kelapa sawit yang banyak mengandung asam lemak jenuh rantai sedang (Almatsier, 2010).
       Fungsi lemak di antaranya (Almatsier, 2010) :
1.      Sumber energi : lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kilokalori untuk tiap gram.
2.      Sumber asam lemak esensial : lemak merupakan sumber asam lemak esensial asam lonoleat dan linolenat.
3.      Alat angkut vitamin larut lemak : lemak membantu transportasi dan absorpsi vitamin lemak yaitu A, D, E dan K.
4.      Menghemat protein : lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
5.      Memberi rasa kenyang dan kelezatan : lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Di samping itu lemak member tekstur yang disukai dan member kelezatan khusus pada makanan.
6.      Sebagai pelumas : lemak merupakan pelumas dan membantu pangeluaran sisa pencernaan.
7.      Memelihara suhu tubuh : lapisan lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat.
8.      Pelindung organ tubuh : lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati dan ginjal membantu menahan organ-organ  tersebut tetap di tempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut