BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Buah-buahan merupakan salah satu sumber
bahan pangan nabati yang pontensial dan banyak mengandung zat gizi terutama
vitamin. Selain sebagai sumber vitamin, buah-buahan juga mengandung mineral dan
pada jenis buah-buahan tertentu juga menghasilkan cukup banyak energi, seperti
durian, mangga, pisang, alpokat, dan lain-lain1.
Buah-buahan yang mempunyai daging yang
berwarna (kuning, merah sampai vilet) kaya akan kandungan karotinoid yang
merupaka prekusor dari vitamin Z (alpokat, apel, belimbing, jambu, jeruk,
mangga, pepaya, dan lain-lain). Pada umumnya buah kaya akan berbagai vitamin kelompok
B-kompleks dan vitamin C, serta kaya akan berbagai mineral diantaranya kalium
(K), kalsium (Ca), natrium (Na), zat besi (Fe), dan lain-lain2.
Sayuran
merupakan salah satu sumber daya yang banyak terdapat disekitar, mudah
diperoleh dan berharga, relatif murah
serta merupakan sumber vitamin dan mineral. Sayuran antara lain mengandung
karoten, vitamin C, vitamin B, kalsium, zat besi, dan karbohidrat dalam bentuk
selulosa dan pektin atau disebut juga serat1.
Buah-buahan merupakan salah satu sumber
bahan pangan nabati yang potensial dan bnayak mengandung zat gizi terutama
vitamin. Selain sebagai sumber vitamin, buah-buahan juga mengandung mineral dan
pada jenis buah-buahan tertentu juga menghasilkan cukup banyak energi, seperti
durian, mangga, pisang, alpokat, dan lain-lain3.
Buah-buahan yang mempunyai daging yang
berwarna kaya akan kandungan karotenoid yang merupakan precursor dari vitamin
Z. Pada umumnya buah kaya akan berbagai vitamin B-kompleks dan vitamin C, serta
kaya akan berbagai mineral diantaranya kalium, kalsium, natrium, zat besi, dan
lain-lain3.
Sayuran
merupakan salah satu sumber daya yang banyak terdapat disekitar, mudah diperoleh
dan berharga, relative murah serta merupakan sumber vitamin dan mineral.
Sayuran antara lain mengandung karoten, vitamin C, vitamin B, kalsium, zat
besi, dan karbohidrat dalam bentuk selulosa dan pectin atau disebut juga serat3.
Kandungan vitamin dan serat
berbeda-beda. Perbedaan tidak hanya diantara berbagai varietas dan spesies,
namun juga berbeda dalam setiap bagian tanaman itu sendiri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain iklim, cahaya, dan pupuk3.
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan
protein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun demikian
sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C, dan provitamin A.
Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten. Semakin tua
warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten3.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
dilakukanlah praktikum dalam mengidentifikasi buah dan sayuran.
I. 2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan sayur-sayuran dan buah-buahan yaitu :
1. Untuk mengetahui warna, aroma, rasa,
bentuk, berat, ukuran, dan kekerasan secara subjektif pada buah-buahan dan
sayur-sayuran.
2. Untuk mengetahui jumlah bagianbahan yang
dapat dimakan pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
3. Untuk mengetahui komposisi zat gizi pada buah-buahan
dan sayur-sayuran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Buah-buahan merupakan salah satu sumber
bahan pangan nabati yang pontensial dan banyak mengandung zat gizi terutama
vitamin. Selai sebagai sumber vitamin, buah-buahan juga mengandung mineral dan
pada jenis buah-buahan tertentu juga menghasilkan cukup banyak energi, seperti
durian, mangga, pisang, alpokat, dan lain-lain1.
Buah-buahan yang mempunyai daging yang
berwarna (kuning, merah sampai vilet) kaya akan kandungan karotinoid yang merupaka
prekusor dari vitamin Z (alpokat, apel, belimbing, jambu, jeruk, mangga,
pepaya, dan lain-lain). Pada umumnya buah kaya akan berbagai vitamin kelompok
B-kompleks dan vitamin C, serta kaya akan berbagai mineral diantaranya kalium
(K), kalsium (Ca), natrium (Na), zat besi (Fe), dan lain-lain1.
Sayuran
merupakan salah satu sumber daya yang banyak terdapat disekitar, mudah
diperoleh dan berharga, relatif murah
serta merupakan sumber vitamin dan mineral. Sayuran antara lain mengandung
karoten, vitamin C, vitamin B, kalsium, zat besi, dan karbohidrat dalam bentuk
selulosa dan paktin atau disebut juga serat1.
Prostat, lambung, tenggorokan dan usus besar. Kandungan asam klorogenat
dan asam p-kumarat di dalam tomat mampu melemahkan zat nitrosamin penyebab
kanker. Vitamin A yang terkandung di dalam tomat sangat baik untuk kesehatan
mata.Tomat juga banyak dimanfaatkan di dalam industri kecantikan, banyak masker
dan pil anti penuaan yang berbahan dasar tomat. Bukan tanpa alasan, pigmen
likopen memang terbukti efektif sebagai antioksidan. Zat lain seperti tomatin
di dalam tomat bersifat sebagai antiinflamasi, yaitu dapat menyembuhkan luka
dan jerawat. Jika
demam, tomat juga mempunyai sifat antipiretik alias penurun demam. Sementara
serat yang tinggi di dalam tomat mampu mengatasi ganguan pencernaan seperti
sembelit dan wasir1.
Kandungan vitamin dan mineral berbeda.
Perbedaan tidak hanya diantara berbagai varietas dan species, namun juga
berbeda dalam setiap bagian tanaman itu sendiri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain iklim, cahaya, dan pupuk2.
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan
protein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun demikian
sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, citamin C, dan provitamin A. Sayura
berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten (provitamin A). Semakin tua warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten2.
Sayuran
adalah tanaman hortikultura, umumnya mempunyai umur relatif pendek.
Setiap jenis dan varietas sayuran
merupakan tanaman musiman. Setiap
jenis dan varietas sayur-sayuran
mempunyai warna, aroma, dan
kekerasan yang berbeda-beda, sehingga sebagai bahan pangan sayur-sayuran dapat menambah varietas
makanan. Ditinjau dari nilai gizinya, sayur-sayuran mempunyai arti penting
sebagai sumber mineral dan vitamin berupa vitamin A dan C 3.
Contoh dari beberapa sayuran-sayuran
yang dapat dilihat sehari-hari misalnya kubis, wortel, kentang, buncis, daun
sawi, petsai dan sebagainya. Berbagai macam bumbu-bumbuan seperti cabe, bawang,
kunyit, sereh dan sebagainya juga biasa dimasukan dalam golongan sayuran 3.
Selama ini, asupan kalsium banyak di temukan pada susu. Namun tidak
semua orang bisa minum susu karena alergi dan sebagian lainnya menolak karena
kandungan lemaknya tinggi. Wortel yang lebih fleksibel diharapkan bisa menjadi
alternatif 4.
Manfaat
bagi Ibu Hamil, pisang juga disarankan untuk dikonsumsi para wanita
hamil karena mengandung asam folat yang mudah diserap janin melalui rahim.
Tetapi atur konsumsi Anda karena dalam satu buah pisang mengandung sekitar
85-100 kalori yang terlalu besar untuk calon buah hati4.
Manfaat
bagi Penyakit Usus dan Perut, pisang yang dicampur dengan susu cair atau
dimasukkan dalam segelas susu cair, dapat dihidangkan sebagai obat untuk
penyakit usus. Selain itu, cara seperti ini juga direkomendasikan untuk pasien
sakit perut dan cholik guna menetralkan keasaman lambung4.
Para ilmuwan merekayasa salah satu gen wortel agar kalsium lebih mudah
diserap melalui membran-membran selnya.meskipun kadar kalsiumnya tidak sampai
1000 miligram, rekayasa serupa pada jenis tanaman lain mungkin dapat terpenuhi
sesuai kebutuhan tubuh manusia 5.
Buah
apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning. Kulit
buahnya sangat lembek. Dagingnya
keras. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus.
Kebanyakan apel yang ditanam orang ialah Malus
sylvestris.Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak
jenis makanan pesta5.
Komposisi buah apel yaitu:
1. Kaya vitamin
Buah apel kaya akan kandungan vitamin.
Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1,
vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
2.
Kaya
mineral
Buah apel mengandung banyak mineral.
Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan
zinc.
3.
Fitokimia
Buah apel juga mengandung fitokimia.
Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari
polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah.
4. Kaya Serat
Apel kaya akan serat, sehingga
baik untuk orang yang sedang dalam
program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga
mencegah lapar datang lebih cepat.
5.
Serat
untuk mengurangi lemak dan kolesterol
Buah apel mengandung serat yang berguna
mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.
6. Tanin
Buah apel juga memiliki kandungan tanin.
Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga
dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
7. Baron
Di dalam buah apel terdapat baron.
Apakah baron itu? Baron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh
seorang wanita.
8. Flavoid
Salah satu kandungan buah apel yang baik
untuk menjegah penyakit adalah flavoid. Flavoid merupakan zat yang
berfungsi menurunkan risiko kanker.
9. Asam D-glucaric
Apakah
Asam D-glucaric itu? Asam D-glucaric merupakan zat yang dapat menurunkan kadar
kolesterol. Asam D-glucaric
juga terdapat di dalam buah apel.
10. Quercetin
Quercetin
merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga
tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit. Buah apel mengandung
zat quercetin.
11. Asam tartar
Di
dalam sebuah apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat
menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada
dalam saluran pencernaan5.
Manfaat
bagi Luka Bakar, tidak hanya buahnya saja yanag bermanfaat, tetapi daun
pisang pun dapat digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar dengan cara
dioles karena campuran abu daun pisang ditambah minyak kelapa mempunyai
pengaruh yang dapat mendinginkan kulit dan menyembuhkan luka bakar5.
Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna (kuning, merah sampai
violet) kaya akan kandungan karatinoid yang merupakan precursor dari
vitamin (alpokat, apel belimbing, jambu,
jeruk, mangga, papaya,dll) pada umumnya buah kaya akan berbagai vitamin
kelompok B-kompleks dan vitamin C, serta kaya akan berbagai mineral diantaranya
kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), zat besi (Fe), dll1.
Setiap macam buah-buahan mempunyai
komposisi yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pepmeliharaan tanaman, cara
pemanenan, tingkat kematangan waktu dipanen, kondisi selama pemeraman dan
kondisi penyimpanan. Umumnya buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi yaitu
65-90 % tetapi rendah dalam kadar protein dan lemak, kecuali buah alpokat
(kadar lemak +- 4%)3.
Buah-buahan mengandung pati sebagai
hasil fotosintesa. Pada buah yang masih muda banyak mengandung pati seperti
apel, pisang, dan mangga. Kandungan pati beberapa jenis buah-buahan akan terus
bertambah selama pendewasaan sel sedang beberapa jenis buah-buahan lain
kandungan pati mula-mula meningkat kemudian menurun lagi3.
Kandungan beberapa jenis buah-buahan
klimaterik kadang-kadang meningkat selama pendewasaan sel (misalnya mangga),
dan ada juga buah-buahan klimaterik yang selama pertumbuhan dan pendewasaan sel
kenaikan kandungan gulanya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali (misalnya
tomat). Pada beberapa jenis buah-buahan non klimaterik kandungan gula yang
mula-mula tinggi sebelum sel dewasa, kadang-kadang menurun sedikit selama
pendewasaan sel (misalnya pada beberapa jenis jeruk)3.
Pektin dalam buah terdapat dalam bentuk
zat pectin yang mudah terhidrolisa. Zat pectin ini terdapat didalam “middle
lamella” dari sel-sel buah. Kandungan zat pectin di dalam buah akan
mempengaruhi kekerasan (tekstur) buah tersebut. Selama proses pematangan buah,
zat pectin akan terhidrolisa menjadi komponen-komponen yang larut air sehingga
total zat pectin akan menurun kadarnya dan komponen larut air akan meningkat
jumlahnya yang mengakibatkan buah menjadi lunak3.
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1
Pengamatan Sifat Fisik Buah dan Sayuran
Adapun alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah pisau, timbangan, jangka sorong dan
penggaris.
Adapun
bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mangga, jeruk, salak, pisang,
wortel, terong, kacang panjang, tissue dan sunlight.
III.1.2
Menghitung Jumlah Bagian yang Dapat Dimakan
Adapun alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah pisau, cawan petri dan neraca
analitik.
Adapun
bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mangga, jeruk, salak, pisang,
kacang panjang, wortel, terong, tissue dan sunlight.
III.1.3 Komposisi
Zat Gizi
Adapun alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah cawan petri, neraca analitik dan
DKBM.
Adapun
bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mangga, jeruk, pisang, salak,
kacang panjang, wortel, terong, tissue dan sunlight.
III.2 Prosedur Kerja
III.2.1
Pengamatan Sifat Fisik Buah dan Sayuran
1. Warna, aroma dan rasa
1.
Diamati warna, aroma dan penampilan
secara umum bahan yang disediakan.
2.
Dilakukan pencicipan untuk mengetahui
rasanya (khusus buah).
2. Bentuk
1.
Digambar bahan yang anda amati.
2.
Diberikan keterangan mengenai bahan yang
diamati.
3. Berat dan ukuran
1.
Ditimbang semua bahan yang disediakan.
2.
Diukur panjang, lebar dan tebal bahan.
4. Kekerasan
1.
Dilakukan pengamatan terhadap kekerasan
secara subyektif dengan jalan dipijit dengan menggunakan jari tangan.
III.2.2
Menghitung Jumlah Bagian yang Dapat Dimakan
1.
Ditimbang bahan yang anda amati, setelah
itu dipisahkan bagian-bagian yang biasa dimakan dan yang tidak dapat dimakan.
2.
Ditimbang bagian yang dapat dimakan.
3.
Dinyatakan dalam persen terhadap berat
utuh.
III.2.3 Komposisi
Zat Gizi
1.
Dihitung
komposisi zat gizi bahan yang diamati secara perhitungan dengan konversi DKBM.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Tabel Pengamatan
IV.1.1.1 Pengamatan Sifat Fisik Buah dan
Sayuran
1. Warna, Aroma dan Rasa
Bahan
|
Warna
|
Aroma
|
Rasa
|
Mangga
|
Kuning kehijauan
|
Khas mangga
|
Manis
|
Pisang
|
Kuning
|
Khas pisang
|
Manis
|
Salak
|
Coklat
|
Khas salak
|
Kecut
|
Jeruk
|
Hijau kekuningan
|
Khas jeruk
|
Manis
|
Kacang panjang
|
Hijau
|
Khas kacang panjang
|
Hambar
|
Wortel
|
Orange
|
Khas wortel
|
Agak manis
|
Terong
|
Ungu
|
Khas terong
|
Hambar
|
2.
Bentuk
Bahan
|
Gambar
|
Keterangan
|
Mangga
|
|
Pangkalnya tumpul dan pada ujung agak melengkung
|
Pisang
|
|
Bentuknya panjang dan
agak melengkung
|
Salak
|
|
Bentuknya agak bulat
dengan salah satu ujungnya lancip
|
Jeruk
|
|
Bentuknya agak bulat
|
Kacang Panjang
|
|
Panjang
|
Wortel
|
|
Bentuknya
panjang,semakin kecil pada bagian ujungnya
|
Terong
|
|
Panjang, agak
melengkung
|
Tabel 3. Berat dan Ukuran
Bahan
|
Berat (gram)
|
Ukuran (cm)
|
||
Panjang
|
Lebar
|
Tebal
|
||
Mangga
|
120 gr
|
7,81 cm
|
6,27 cm
|
5,21 cm
|
Pisang
|
40 gr
|
9,04 cm
|
2,53 cm
|
2,46 cm
|
Salak
|
80 gr
|
6,47 cm
|
4,91 cm
|
4,91 cm
|
Jeruk
|
70 gr
|
4,55 cm
|
4,98 cm
|
5,04 cm
|
Kacang panjang
|
20 gr
|
18,34 cm
|
0,41 cm
|
0,54 cm
|
Wortel
|
50 gr
|
11,62 cm
|
3,45 cm
|
3,32 cm
|
Terong
|
180 gr
|
15,05 cm
|
4,07 cm
|
3,62 cm
|
Tabel 4. Kekerasan
Bahan
|
Kekerasan Subyektif
|
Mangga
|
Lembek
|
Pisang
|
Keras
|
Salak
|
Keras
|
Jeruk
|
Lunak
|
Kacang panjang
|
Keras
|
Wortel
|
Keras
|
Terong
|
Agak lembek
|
IV.1.1.2
Menghitung Jumlah Bagian yang Dapat Dimakan
Tabel 1. Buah-buahan
Bahan
|
Berat Awal (gr)
|
Berat Akhir (gr)
|
Persentase (%)
|
Pisang
|
40 gr
|
31, 66 gr
|
79,15%
|
Salak
|
80 gr
|
50,51 gr
|
63,13%
|
Mangga
|
120 gr
|
92,9 gr
|
77,416%
|
Jeruk
|
70 gr
|
61,36 gr
|
87,65%
|
Tabel 2. Sayuran
Bahan
|
Berat Awal (gr)
|
Berat Akhir (gr)
|
Persentase (%)
|
Terong
|
180 gr
|
161,94
|
89,967 %
|
Kacang panjang
|
20 gr
|
15,37
|
76,85
|
Wortel
|
50 gr
|
40,79
|
81,58
|
IV.1.1.3
Komposisi Zat Gizi
Tabel 1. Buah-buahan
Komposisi Zat Gizi
|
Buah-buahan
|
|||
Jeruk
|
Mangga
|
Salak
|
Pisang
|
|
Air
|
63,002 gr
|
142,75144 gr
|
66,2454 gr
|
30,2457 gr
|
Energi
|
32,5125 kkal
|
85,7168 kkal
|
64,5468 kkal
|
50,976 kkal
|
Protein
|
0,65025 gr
|
1,15388 gr
|
0,33972 gr
|
0,46728 gr
|
Lemak
|
0,1445 gr
|
-
|
-
|
0,08496 gr
|
Karbohidrat
|
8,092 gr
|
20,275 gr
|
17,75037 gr
|
11,38464 gr
|
Abu
|
0,36125 gr
|
0,32968 gr
|
0,59451 gr
|
0,29736 gr
|
Serat
|
-
|
2,63744 gr
|
-
|
1,74168 gr
|
Kalsium
|
23,8425 mg
|
32,968 mg
|
23,7804 mg
|
8,496 mg
|
Fosfor
|
16,6175 mg
|
23,3744 mg
|
15,2874 mg
|
25,9128 mg
|
Besi
|
0,289 mg
|
1,6484 mg
|
3,56706 mg
|
0,16992 mg
|
Natrium
|
-
|
4,9452 mg
|
-
|
2,5488 mg
|
Kalium
|
-
|
230,776 mg
|
-
|
166,5216 mg
|
Tembaga
|
-
|
0,543972 mg
|
-
|
0,04248 mg
|
Seng
|
-
|
0,065936 mg
|
-
|
0,12744 mg
|
β-karoten
|
-
|
520,8944 µg
|
-
|
10,1952 µg
|
Karoten total
|
137, 275 µg
|
-
|
-
|
-
|
Thiamin
|
0,0578 mg
|
0,049452 mg
|
0,033972 mg
|
0,04248 mg
|
Riboflavin
|
-
|
-
|
-
|
0,08496 mg
|
Niasin
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Vitamin C
|
35,4025 mg
|
19,7808 mg
|
1,6986 mg
|
12,0448 mg
|
Tabel 2. Sayuran
Komposisi Zat Gizi
|
Sayuran
|
||
Wortel
|
Terong
|
Kacang Panjang
|
|
Air
|
37,82992 gr
|
151,1475 gr
|
13,0356 gr
|
Energi
|
15,1488 kkal
|
45,654 kkal
|
4,402 kkal
|
Protein
|
0,4208 gr
|
1,79355 gr
|
0,3266 gr
|
Lemak
|
0,25248 gr
|
0,3261 gr
|
0,0142 gr
|
Karbohidrat
|
3,32432 gr
|
8,96775 gr
|
0,7526 gr
|
Abu
|
0,25248 gr
|
0,81525 gr
|
0,071 gr
|
Serat
|
0,4208 gr
|
-
|
0,3834 gr
|
Kalsium
|
18,936 mg
|
24,4575 mg
|
8,52 mg
|
Fosfor
|
31,1392 mg
|
60,3285 mg
|
9,008 mg
|
Besi
|
0,4208 mg
|
0,6522 mg
|
0,0852 mg
|
Natrium
|
29,456 mg
|
-
|
4,26 mg
|
Kalium
|
103,096 mg
|
-
|
30,246 mg
|
Tembaga
|
-
|
-
|
0,0142 mg
|
Seng
|
-
|
-
|
0,071 mg
|
β-karoten
|
-
|
-
|
17,7764 µg
|
Karoten total
|
2998,2 µg
|
48,915 µg
|
-
|
Thiamin
|
0,0016832 mg
|
0,06522 mg
|
0,0994 mg
|
Riboflavin
|
0,0016832 mg
|
-
|
0,0142 mg
|
Niasin
|
0,4208 mg
|
-
|
0,0426 mg
|
Vitamin C
|
7,5744 mg
|
8,1525 mg
|
6,532 mg
|
IV.1.2 Gambar Hasil
1. Pengamatan
Sifat Fisik
|
|
|
|
2.
Menghitung
Jumlah Bagian yang Dapat Dimakan
|
3.
Komposisi
Zat Gizi
|
IV.1.3 Perhitungan
Perhitungan Bagian yang Dapat
Di makan
1. Buah
% berat yang dimakan
= × 100%
1. Mangga = × 100% =
77,416 %
2. Jeruk
=
× 100% =
87,65 %
3. Pisang = × 100% =
79,15 %
4.
Salak = × 100% =
63,13 %
2.
Sayur
%
berat yang dimakan = × 100%
1. Terong = × 100% =
89,967 %
2. Wortel
=
× 100% =
81,58 %
3. Kacang
Panjang = × 100% =
76,85%
Perhitungan Komposisi Zat Gizi
Komposisi zat gizi = × nilai DKBM
gr = berat
yang dapat dimakan
1.
Buah
Jeruk
manis (72,25 gr)
Air
= x 87,2 = 63,002 gr
Energi
= x 45 =32,5125 kkal
Protein = x 0,9 = 0,65025 gr
Lemak = x 0,2 = 0,1445 gr
Karbohidrat =
x 11,2 = 0,092 gr
Abu
= x 0,5 = 0,36125 gr
Kalsium = x 33 = 23,8425 mg
Fosfor = x 23 = 16,6175 mg
Besi = x 0,4 = 0,289 mg
Karoten
Total = x 190 = 137,275 µg
Tiamin = x 0,08 = 0,0578 mg
Vitamin C =
x 49 = 35,4025 mg
Pisang (42,48 gr)
Air
= x 71,2 = 30,2457 gr
Energi
= x 120 =50,976 kkal
Protein = x 1,1 = 0,46728 gr
Lemak = x 0,2 = 0,08496 gr
Karbohidrat = x 26,8 = 11,38464 gr
Serat =
x 4,1 = 1,7468 gr
Abu
= x 0,7 = 0,29736 gr
Kalsium = x 20 = 8,496 mg
Fosfor = x 61 = 25,9128 mg
Besi = x 0,4 = 0,16992 mg
Natrium =
x 6 = 2,5488 mg
Kalium =
Tembaga = x 0,1 = 0,04248 mg
Seng =
x 0,3 = 0,12744 mg
Tiamin = x 0,1 = 0,04248 mg
Riboflavin = x 0,02 = 0,08496 mg
Vitamin C = x 26 = 12,0448 mg
Mangga ( 164,84
gr)
Air
= x 86,6 = 142,75144 gr
Energi
= x 52 =85,7168 kkal
Protein = x 0,7 = 1,15388 gr
Karbohidrat = x 12,3 = 20,2753 gr
Serat =
x 1,6 = 2,63744 gr
Abu
= x 0,2 = 0,32968 gr
Kalsium = x 20 = 32,968 mg
Fosfor = x 16 = 23,744 mg
Besi = x 1 = 1,6484 mg
Natrium =
x 3 = 4,9452 mg
Kalium =
Tembaga = x 0,33 = 0,543972 mg
Seng = x 0,04 = 0,065936 mg
β-karoten = x 316 = 520,8944 µg
Tiamin = x 0,03 = 0,049452 mg
Vitamin C = x 12 = 19,7808 mg
Salak (84,93 gr)
Air
= x 78 = 66,2454 gr
Energi
= x 76 = 64,5468 kkal
Protein = x 0,4 = 0,33972 gr
Karbohidrat = x 20,9 = 17,75037 gr
Abu
= x 0,7 = 0,55451 gr
Kalsium = x 28 = 23,7804 mg
Fosfor = x 18 = 15,2874 mg
Besi = x 4,2 = 3,56706 mg
Tiamin = x 0,04 = 0,033972 mg
Vitamin
C =
x 2 = 1,6986 mg
2.
Sayur
Wortel
(42,08 gr)
Air
= x 89,9 = 37,82992 gr
Energi
= x 36 =15,1488 kkal
Protein = x 1 = 0,4208 gr
Lemak = x 0,6 = 0,25248 gr
Karbohidrat = x 7,9 = 3,32432 gr
Serat = x 1 = 0,4208 gr
Abu
= x 0,6 = 0,25248 gr
Kalsium = x 45 = 18,936 mg
Fosfor = x 74 = 31,1392 mg
Besi = x 1 = 0,4208 mg
Natrium = x 70 = 29,456 mg
Kalium = x 245 = 103,096 mg
Karoten total = x 7125 = 2998,2 µg
Tiamin = x 0,004 = 0,0016832
mg
Riboflavin = x 0,004 = 0,0016832
mg
Niasin = x 1 = 0,4208 mg
Vitamin
C =
x 18 = 7,5744 mg
Terong (163,05
gr)
Air
= x 92,7 = 151,1475 gr
Energi
= x 28 = 45,654 kkal
Protein = x 1,1 = 1,79355 gr
Lemak = x 0,2 = 0,3261 gr
Karbohidrat = x 5,5 = 8,96775 gr
Abu
= x 0,5 = 0,81525 gr
Kalsium = x 15 = 24,4575 mg
Fosfor = x 37 = 60,3285 mg
Besi = x 0,4 = 0,6522 mg
Karoten total = x 30 = 48,915 µg
Tiamin = x 0,04 = 0,06522 mg
Vitamin
C =
x 5 = 8,1525 mg
Kacang Panjang
(14,20 gr)
Air
= x 91,8 = 13,0356 gr
Energi
= x 31 = 4,402 kkal
Protein = x 2,3 = 0,3266 gr
Lemak = x 0,1 = 0,0142 gr
Karbohidrat = x 5,3 = 0,7526 gr
Serat = x 2,7 = 0,3834 gr
Abu
= x 0,5 = 0,071 gr
Kalsium = x 60 = 8,52 mg
Fosfor = x 64 = 9,008 mg
Besi = x 0,6 = 0,0852 mg
Natrium = x 30 = 4,26 mg
Kalium = x 213 = 30,246 mg
Tembaga = x 0,1 = 0,0142 mg
Seng =
x 0,5 = 0,071 mg
β-karoten = x 125,2 = 17,7764 µg
Tiamin = x 0,7 = 0,0994 mg
Riboflavin = x 0,1 = 0,0142 mg
Niasin = x 0,3 = 0,0426 mg
Vitamin
C =
x 46 = 6,532 mg
IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Pengamatan
Sifat Fisik Buah dan Sayuran
Dalam percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dari buah
yang meliputi warna, bentuk, berat dan ukuran, serta kekerasannya yang
dilakukan secara subjektif. Buah yang digunakan dalam percobaan ini adalah
mangga, jeruk, pisang dan salak. Sedangkan sayuran yang digunakan adalah
wortel, terong dan kacang panjang. Hasil yang diperoleh yaitu mangga memiliki
warna kuning kehijauan, beraroma khas mangga dan memiliki rasa manis namun
tingkat kekerasanya sudah mulai lunak. Berat
mangga adalah 120 gr dengan panjang 7,81 cm, lebar 6,27 cm dan tebal
5,21 cm. Mangga mengandung
pigmen betakaroten, beta-cryptoxanthin, phytoene, phytofluene, dan anthocyanin. Mangga juga mengandung
quercetin yang berfungsi
melawan kanker. Buah mangga yang
telah matang memiliki aroma yang wangi. Pada buah mangga,
kulitnya ada yang berwarna hijau, kuning, atau orange tergantung dari jenis mangganya. Dari hasil percobaan tersebut mangga masih layak untuk
dikomsumsi.
Kemudian, pada jeruk memiliki aroma khas jeruk, warnanya hijau kekuningan, rasanya
manis, berbentuk bulat, lunak dengan
berat 70 gr, panjang 4,55 cm, lebar 4,98 cm dan tebal 5,04 cm. Hal ini
menunjukkan jeruk ini layak juga untuk dikomsumsi. Pada jeruk terdapat pigmen beta-cryptoxanthin,
zeaxanthin dan lutein. Vitamin C yang terkandung dalam jeruk adalah salah satu
antioksidan utama bagi tubuh. Vitamin ini juga meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan. Jeruk tidak
hanya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi tetapi juga pelawan penyakit
yang hebat seperti limonoid dan flavonoid. Menurut ahli antioksidan, flavonoid
seperti hesperitin berfungsi untuk mengaktifkan kembali vitamin C sebagai antioksidan setelah melawan radikal bebas. Pada jeruk, warna kulit beraneka ragam,
ada yang berwarna hijau, kuning, atau orange. Warna kulit jeruk yang kami amati yaitu berwarna hijau dan
daging buahnya berwarna kuning. Rasa jeruk yang kecut ini menandakan terdapat
lebih banyak zat-zat gizi di dalamnya dibandingkan dengan jeruk yang terasa
manis dan lesat.
Selanjutnya pada buah pisang memiliki
rasa yang manis, berbentuk panjang, agak keras, aromanya khas pisang, warnanya
kuning, dengan berat 40 gr, panjang 9,04 cm, lebar 2,53 cm dan tebal 2,46 cm.
Pisang yang diamati rasanya manis dan masih
layak untuk dimakan. Pada pisang dapat terjadi perubahan warna dari
warna hijau (saat masih muda), kuning (setelah
masak) serta berwarna kuning
kehitaman yang disebabkan karena proses penyimpanan yang terlalu lama yang
dapat menyebabkan pisang dapat membusuk dan tidak layak lagi untuk dikomsumsi.
Pisang cukup banyak menghasilkan energi dan serat yang tinggi untuk melancarkan proses pencernaan.
Sedangkan untuk buah salak beraroma khas
salak dengan warna coklat dan rasa
kecut. Berat salak itu sendiri adalah 80 gr, panjang 6,74 cm, lebar 4,91 cm,
tebal 4,91 cm dan tingkat kekerasan yang keras. Hal ini menandakan bahwa salak
itu masih bagus dan layak untuk dikonsumsi. Adapun tingkat kekecutan dapat
dipengaruhi oleh proses pemetikan yang tidak sesuai dengan waktunya ataupun
jenis dari salak itu sendiri.
Adapun sayuran yang
diujikan pada percobaan ini adalah kacang panjang, wortel dan terong.
Berdasarkan pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut pada kacang panjang
aromanya khas kacang panjang, berwarna hijau, rasanya hambar dan berbentuk
lonjong atau panjang, teksturnya keras dengan berat 20 gr, panjang 18,34 cm,
lebar 0,41 cm dan tebal 0,54 cm. Warna kacang hijau dipenagruhi oleh adanya
pigmen klorofil. Kemudian pada wortel aromanya khas wortel dengan rasa yang
agak manis dan memiliki warna orange karena adanya pigmen betakaroten,
berbentuk lonjong dengan berat 50 gr, panjang 11,62 cm, lebar 3,45 cm, tebal
3,33 cm dan tekturnya keras. Wortel dikenal dengan sayuran sumber vitamin A
yang baik. Karoten
berfungsi
untuk memperlambat proses penuaan dini serta mencegah
resiko kanker.
Pada sayur terong,
aromanya khas terong, warnanya ungu, rasanya hambar berbentuk lonjong dengan
berat 180 gr, panjang 15,05 cm, lebar 4,07, tebal 3,62 cm dan teksturnya
lembek. Pigmen yang
terdapat pada terong yaitu anthocyanin, tanin dan saponin. Terong dapat menurunkan kadar
kolesterol dengan cara mengikat diri pada kolesterol dan asam empedu dalam usus
dan mengantarnya keluar dari tubuh. Pada terong, kulitnya berwarna ungu dengan daging buah
berwarna putih. Terong terasa pekat saat dimakan dan memiliki tekstur keras.
IV.2.2 Menghitung
Jumlah Bagian yang Dapat Dimakan
dari hasil yang diperoleh, didapatkan
bahwa buah mangga yang memiliki berat
utuh 120 gr dan berat akhirnya setelah dibersihkan 92,9 gr sehingga memperoleh
persentase berat dapat dimakan (BDD) adalah 77,416%. Hal ini membuktikan hampir sebagian besar dari mangga dapat
dimakan kecuali pada biji dan kulitnya. Kemudian pada jeruk berat utuhnya 70,
dan berat akhir 61,36 dan persentase BDD adalah 87,65%. Begitupula pada jeruk
bagian yang dibuang hanyalah kulit luarnya sedangkan pada umunya kulit ari yang
terdapat dalam jeruk biasanya dimakan bersamaan dengan bulir jeruk itu sendiri.
Pada pisang berat utuhnya 40 gr, berat akhir 31,66 gr dan persentase BDD adalah 79,15% tingginya persentase dapat dimakan
pada buah pisang disebabkan hampir semua bagian pisang dapat dimakan kecuali
kulitnya yang hanya beberapa persen dari berat utuh pisang. Sedangkan pada buah
salak berat utuhnya adalah 80 gr dan berat setelah dibersihkan menjadi 50,51 gr
dengan persentase dapat dimakan 63,13%. Hal ini disebabkan salak memiliki bii
yang cukup besar untuk ukuran salak itu sendiri dan memiliki berat yang cukup
sehingga menyumbang beberpa persen dari berat utuh salak itu sendiri dan juga
kulitnya yang keras. Dari hasil yang diperoleh dapat dibandingkan bahwa buah
yang paling besar % BDD adalah jeruk, lalu pisang, kemudian mangga dan terakhir
salak . Hal ini disebabkan karena pada mangga seluruh bagiannya dapat dimakan
kecuali biji dan kulitnya, sedangkan pada jeruk kulitnya tidak dapat dimakan
karena terasa pahit begitupun halnya dengan pisang. Itulah sebabnya jeruk memperoleh % BDD yang paling besar diantara
buah yang lain.
Dari semua sayur yang diujikan, terong
memiliki berat utuh 180 gr, berat akhir 161,94 gr dan % BDD adalah 89,967 %.
Kemudian pada wortel berat awalnya 50 gr, berat akhirnya adalah 40,79 gr dan %
BDD adalah 81,58 %. Pada kacang panjang berat awalnya 20 gr, berat akhirnya
15,37 gr dan BDD adalah 76,85 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh, sayur yang
memiliki % BDD paling tinggi adalah terong, kemudian wortel dan kacang panjang.
Terong memiliki % BDD paling tinggi karena terong seluruh bagiannya dapat
dimakan, kecuali kulitnya.
IV.2.3 Komposisi
Zat Gizi
Dalam percobaan ini dilakukan untuk
mengetahui kandungan zat gizi makro dan mikro pada buah-buahan dan sayuran.
Buah-buahan yang digunakan ialah mangga, jeruk, salak dan pisang. Berdasarkan
hasil yang diperoleh bahwa pada mangga memiliki kadar energi 85,7168 kkal,
protein 1,15388 gr, karbohidrat sebesar
20,2753 gr, air 142,75144 gr, serat 2,63744 gr, abu 0,32968 gr, kalsium 32,968
mg, fosfor 23,3744 mg, besi 1,6484 mg, natrium 4,9452 mg, kalium 230,776 mg,
tembaga 0,543972 mg, seng 0,065936 mg, β-karoten 520,8944 µg, tiamin 0,049452
dan vitamin C 19,7808 mg. Kemudian pada jeruk, energinya 32,5125 kkal, protein
0,65025 gr, lemak 0,1445 gr, karbohidrat 8,092 gr, air 63,002 gr, abu 0,36125
gr, kalsium 23,8425 mg, fosfor 16,6175 mg, besi 0,289 mg, karoten total 137,275
µg, tiamin 0,0578 mg dan vitamin C 35,4025 mg.
Pada buah pisang memiliki energi 50,976
kkal, protein 0,46728 gr, lemak 0,08496 gr, karbohidrat 11,38464 gr, air
30,2457 gr, serat 1,74168 gr, abu 0,29736 gr, kalsium 8,496 mg, fosfor 25,9128
mg, besi 0,16992 mg, natrium 2,5488 mg, kalium 166,5216 mg, tembaga 0,04248 mg,
seng 0,12744 mg, β-karoten 10,1952 µg, tiamin, 0,04248, riboflavin 0,08496 mg
dan vitamin C 12,0448 mg.
Sedangkan pada salak energinya sebesar
64,5468 kkal, proteinnya 0,33971 gr, karbohidrat 17,75037 gr, air 66,2454 gr,
abu 0,59451 gr, kalsium 23,7804 mg, fosfor 15,2874 mg, besi 3,56706 mg, tiamin
0,033972 mg dan vitamin C 1,6986 mg. Kandungan energi tertinggi terdapat pada
buah mangga, kandungan air tertinggi terdapat pada buah mangga, kandungan
protein tertinggi terdapat pada buah mangga, kandungan lemak tertinggi terdapat
pada pisang dan kandungan karbohidrat tertinggi terdapat pada mangga. Bila
dibandingkan kandungan zat gizi makro dengan mikronya maka buah yang paling
banyak mengandung zat gizi adalah pisang. Pada umumnya buah kaya akan berbagai
vitamin B kompleks dan vitamin C, selain buah-buah yang diujikan juga kaya akan
mineral diantaranya kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), dan zat besi
(Fe).
Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada
wortel memiliki energi 15,1488 kkal, protein 0,4208 gr, lemak 0,25248 gr,
karbohidrat 3,32432 gr, air 37,82992 gr, serat 0,4208 gr, abu 0,25248 gr,
kalsium 18,936 mg, fosfor 31,1392 mg, besi 0,4208 mg, natrium 29,456 mg, kalium
103,096 mg, karoten total 2998,2 µg, tiamin 0,0016832 mg, riboflavin 0,0016832
mg, niasin 0,4208 mg dan vitamin C 7,5744 mg. Kemudian pada terong energinya
45,654 kkal, protein 1,79355 gr, lemak 0,3261 gr, karbohidrat 8,96775 gr, air
151,1475 gr, abu 0,81525 gr, kalsium 24,4575 mg, fosfor 60,3285, besi 0,6522
mg, karoten total 48,915 µg, tiamin 0,06522 mg dan vitamin C 8,1525 mg.
Pada kacang panjang memiliki energi
4,402 kkal, protein 0,3266 gr, lemak 0,0142 gr, karbohidrat 0,7526 gr, air
13,0356 gr, serat 0,3834 gr, abu 0,071 gr, kalsium 8,52 mg, fosfor 9,008 mg,
besi 0,0852 mg, natrium 4,26 mg, kalium 30,246 mg, tembaga 0,0142 mg, seng
0,071 mg, β-karoten 17,7764 µg, tiamin 0,0994 mg, riboflavin 0,0142 mg, niasin
0,0426 mg dan vitamin C 6,532 mg.
Kandungan energi, air, protein, lemak
dan karbohidrat pada terong memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kedua sayuran lainnya. Tetapi jika dilihat dari kandungan gizi zat makro
dan mikronya maka kacang panjang memiliki kandungan zat gizi yang lebih lengkap
dari kedua bahan lainnya. Sayuran adalah salah satu sumber daya yang banyak
terdapat di sekitar, mudah diperoleh dan berharga relatif murah serta merupakan
sumber vitamin dan mineral. Sayuran antara lain mengandung karoten, vitamin C,
vitamin B, kalsium, zat besi dan karbohidrat dalam bentuk selulosa dan pektin
biasa disebut serat.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan
yang telah dicobakan adalah:
1. Masing-masing
buah dan sayuran memiliki bentuk, ukuran, dan aroma khas masing-masing. Buah
dan sayuran rata-rata berwarna cerah, warna dan aroma buah dan sayuran
bergantung pada pigmen yang dikandungnya.
2. Persentase bagian yang dapat dimakan pada buah
diurutkan dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah jeruk, salak,
pisang, dan mangga. Sedangkan pada sayuran diurutkan dari yang paling besar ke
yang paling kecil adalah kacang panjang, wortel, dan terong.
3.
Buah dan sayuran merupakan
sumber vitamin dan mineral yang sangat diperlukan tubuh seperti, vitamin B
kompleks, vitamin C, kalsium (Ca), kalium (K), natrium (Na) pada buah, serta
vitamin C, provitamin A, dan besi (Fe) pada sayuran.
V.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum
pada hari ini adalah:
1.
Praktikum sebaiknya dimulai sesuai
dengan jam yang telah disepakati bersama.
2.
Alat dan bahan yang digunakan saat
praktikum sebaiknya telah disiapkan dan diatur dengan baik sehingga akan lebih
memudahkan dalam pengerjaan praktikumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Sirajuddin,
Saifuddin dkk. 2011. Pedoman Praktikum
Analisis Bahan Makanan. Makassar: Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin.
2.
Muchtadi,
Tien R., dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan
Pangan. Bogor: Alfabeta
3.
Djaeni, Ahmad. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
4.
Departemen
Pertanian Proyek Disverifikasi Pangan dan Gizi Pusat. 1995. Penganekaragaman Pangan. Jakarta:
Departemen Pertanian Proyek Disverifikasi Pangan dan Gizi Pusat.
5.
Tranggono
dan Sutardi. 1990. Biokimia dan Teknologi
Pasca Panen. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar