LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
PERCOBAAN II
LIPID
NAMA :
RUDIANTO
NIM :
K21110308
KELOMPOK : I (SATU)
TGL. PRAKTIKUM : 9 APRIL 2011
ASISTEN : GURUH AMIR PUTRA
LABORATORIUM TERPADU
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Lipid merupakan sekelompok
senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam hidrokarbon,
kloroform dan alkohol. Adapun yang
termasuk lipid adalah minyak, lemak, fosfolipid, sterol dan terpence (Budiman,
2010).
Istilah lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan
minyak yang umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol, dan
ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam
makanan dan tubuh manusia. Lipid memiliki sifat yang sama, yaitu larut
dalam pelarut nonpolar, seperti etanol, eter, kloroform dan benzena (
Almatsier, 2010).
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka dilakukanlah suatu eksperimen mengenai lipid tersebut.
I.2 TUJUAN PERCOBAAN
I.2.1 TUJUAN UMUM
1. Mengetahui beberapa sifat
fisikokimia dari lipid.
2. Mengetahui reaksi-reaksi yang
terjadi pada identifikasi sifat minyak.
3. Mengetahui pembentukan emulsi
dari lipid.
4. Mengidentifikasi adanya
steroid pada suatu bahan.
I.2.2 TUJUAN KHUSUS
1. Uji Kelarutan Lipid
Mengetahui kelarutan lipid
pada pelarut tertentu.
2. Uji Pembentukan Emulsi
Mengetahui terjadinya
pembentukan emulsi dari minyak.
3. Uji Keasaman Minyak
Mengetahui sifat asam basa
minyak kelapa.
4. Uji Penyabunan Minyak
Mengetahui terjadinya
hidrolisis pada minyak oleh alkali.
5. Uji Kolesterol
Mengetahui adanya sterol
(kolesterol) dalam suatu bahan secara kualitatif.
6. Uji Kristal Kolesterol
Mengetahui bentuk kristal
dari kolesterol.
I.3 PRINSIP PERCOBAAN
1. Uji Kelarutan Lipid
Pada umumnya,
lemak dan minyak tidak larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol dan
larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, asetom, benzene
atau pelarot non polar lainnya. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang
tidak stabil karena bila dibiarkan maka kedua cairan akan memisah dan menjadi
dua lapisan.
Sebaliknya, minyak dalam soda (Na2CO3) akan
membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan lemak
bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan,
sehingga tetes-tetes minyak tersebar
seluruhnya.
2. Uji Pembentukan Emulsi
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui
pembentukan emulsi dari minyak dengan menggunakan suatu zat pengemulsi seperti
larutan sabun larutan protein, larutan empedu encer pada larutan uji.
3. Uji Keasaman Minyak
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat
asam basa minyak kelapa, dengan meneteskan sedikit minyak kelapa pada porselin
tetes lalu diuji dengan kertas lakmus.
4. Uji Penyabunan Minyak
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui
terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali dengan cara mencampurkan minyak
kelapa dengan NaOH serta alkohol lalu dipanaskan. Setelah dingin ditambahkan
air sampai sabun larut. Larutan sabun ini kemudian diuji ditambahkan CaCl2,
MgSO4, dan Pb-asetat.
5. Uji Kolesterol
Percobaan ini dilakukan mengetahui adanya sterol
dalam suatu bahan dengan cara mereaksikan minyak kelapa dengan kloroform,
minyak ikan dengan kloroform, dan kolesterol dengan kloroform. Ketiga larutan
ini kemudian ditambahkan asam asetat anhidrit dan asam sulfat pekat.
6. Uji Kristal Kolesterol
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui
bentuk kristal dari kolesterol dengan cara melarutkan kolesterol dalam alkohol
panas kemudian diamati di bawah mikroskop setelah semua alkoholnya menguap.
I.4 MANFAAT PERCOBAAN
1.
Kita dapat mengetahui sifat fisikokimia dari lipid.
2.
Kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi minyak.
3.
Kita dapat mengetahui pembentukan emulsi dari lipid
4.
Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung sterol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lipid adalah senyawa organik yang terdapat
dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan memegang peranan yang penting dalam
stuktur dan fungsi sel. Senyawa lipid tidak memiliki rumus empiris tertentu
atau stuktur yang serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan. Berbeda dengan
karbohidrat dan protein, lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik nonpolar seperti eter, kloroform, aseton dan
benzene. Berdasarkan sifat demikian, lipid dapat diperoleh dengan cara
ekstraksi dari jaringan hewan atau tumbuhan menggunakan eter atau pelarut
nonpolar lainnya (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Lipid ( Yunani, lipos = lemak) adalah sekelompok besar senyawa alam yang tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti n-heksana,
kloroform, dan dietil eter. Sifat inilah yang membedakan lipid dari
karbohidrat, protein, asam nukleat dan kebanyakan molekul hayati lainnya.
Struktur molekul lipid sangat beragam. Senyawa organik yang termasuk kelompok
lipid adalah trigliserida, lilin, fosfolipid, glikolipid, steroid, terpen dan
prostaglandin (Tim Dosen, 2010).
Lipid merupakan komponen penting dalam
membrane sel, termasuk diantaranya fosfolipid, glikolipid, dan dalam sel hewan
adalah kolesterol. Fosfolipid memiliki banyak kerangka gliserol atau sfingosina
(Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Lipid memiliki sifat umum berupa (1)
relatif tidak larut dalam air dan (2) larut dalam pelarut non polar misalnya
eter dan kloroform. Senyawa ini merupakan konstituen makanan yang penting tidak
saja karena nilai energinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin larut lemak
dan asam lemak esensial yang terkandung di dalam lemak makanan alami. Lemak
disimpan di jaringan adipose, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai
insulator panas di jaringan subkutan dan di sekitar organ tertentu. Lipid non
polar berfungsi sebagai insulator listrik, dan memungkinkan penjalaran
gelombang depolarisasi di sepanjang saraf bermielin. Kombinasi lipid dan
protein (lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting, yang terdapat baik di
membrane sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut
lipid dalam darah. Pengetahuan tentang biokimia lipid diperlukan untuk memahami
banyak bidang biomedis penting, misalnya obesitas, diabetes mellitus,
aterosklerosis, dan peran berbagai asam lemak tak jenuh ganda dalam gizi dan
kesehatan (Murray dkk, 2009).
Lemak dan minyak merupakan
bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen makanan
utama bagi organisme hidup. Lemak dan minyak penting bagi manusia karena adanya
asam-asam lemak esensial yang terkandung di dalamnya. Fungsinya dapat
melarutkan vitamin A, D, E, dan K yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
tubuh. Kemudian, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efisien
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak atau minyak dapat
menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal
setiap gram (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Secara kimiawi, lemak dan
minyak adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak
rantai panjang. Senyawa terbentuk dari hasil kondensasi satu molekul gliserol
dengan tiga molekul asam lemak (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Klasifikasi lipid yang
penting dalam ilmu gizi menurut komposisi kimia adalah (Almatsier, 2010):
1. Lipid
sederhana
Yang terdiri atas lemak netral,
yaitu: monogliserida, digliserida, dan trigliserida (ester asam lemak yang
gliserol) serta ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi,
seperti: malam, ester sterol, ester non sterol, ester vitamin A dan ester
vitamin D.
2. Lipid
majemuk
Yaitu fosfolipid dan lipoprotein.
3. Lipid
turunan (derivad lipids)
Yang terdiri atas asam lemak,
sterol (kolesterol, hormon steroida, vitamin D, dan garam empedu), karotenoid,
vitamin A, E, dan K.
Vitamin larut lemak secara
kimiawi sebetulnya termasuk golongan lipida.
Klasifikasi lipid menurut
fungsi biologinya di dalam tubuh adalah (Almatsier, 2010):
1. Lemak
simpanan
Yang terutama terdiri atas
trigliserida dan disimpan di dalam depot-depot
di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak ini merupakan
simpanan energi paling utama di dalam tubuh, dan di dalam hewan di samping itu
merupakan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida simpanan
lemak ini bergantung pada susunan makanan.
2. Lemak
sruktural
Yang terutama terdiri atas
fosfolipida dan kolesterol. Di dalam jaringan lunak lemak stuktural ini,
sesudah protein, merupakan ikatan stuktural paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak, lemak
stuktural terdapat dalam konsentrasi tinggi.
Asam
Lemak
Asam lemak dapat
dibentuk dari senyawa-senyawa yang mengandung karbon seperti asam asetat,
asetaldehid, dan etanol yang merupakan hasil dari respirasi tanaman. Asam lemak
dalam tanaman disintesis dalam keadaan anaerob dengan bantuan bakteri tertentu
seperti clostridium kluyveri. Asam-asam
lemak yang dapat ditemukan di alam
umumnya merupakan asam-asam monokarboksilat engan rantai yang tidak
bercabang dan memiliki jumlah atom karbon genap (Sirajuddin dan Najamuddin,
2011).
Asam lemak tersebut merupakan suatu asam
organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujungnya
mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lainnya terdapat gugus metil
(CH3). Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon
yang genap, yaitu berkisar antara empat hingga dua puluh dua karbon (Almatsier,
2010).
Asam lemak dibedakan menurut jumlah
karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai pendek (6 atom karbon atau
kurang), rantai sedang ( 8 hingga 12 karbon), rantai panjang (14-18 karbon) dan
rantai sangat panjang (20 atom karbon atau lebih). Semua lemak bahan makanan
hewani dan sebagian besar minyak nabati mengandung asam lemak rantai panjang,
sedangkan asam lemak rantai sangat panjang terdapat pada minyak ikan. Titik
didih asam lemak meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon (Almatsier,
2010).
Asam lemak di alam dapat dibagi menjadi
dua golongan (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011) :
1. Asam
lemak jenuh
Merupakan asam lemak yang tidak
mempunyai ikatan rangkap sama sekali.
Contoh : asam palmitat, asam
stearat, dan asam kaprat.
Sumber : sebagian besar pada lemak
hewani.
2. Asam
lemak tidak jenuh
Yaitu asam lemak yang mempunyai
satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh : asam oleat, asam linoleat,
dan asam linolenat.
Sumber : minyak nabati pada
biji-bijian atau kacang-kacangan.
Asam lemak yang terdiri atas rantai
karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat diikatnya dinamakan asam lemak
jenuh. Asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana
sebetulnya dapat diikat tambahan
hidrogen dinamakan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh tunggal
mengandung satu ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tidak jenuh ganda
mengandung dua atau lebih ikatan rangkap (Almatsier, 2010).
Asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis
lipid biasanya mengandung campuran asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Lipid hewani terutama mengandung asam lemak jenuh rantai panjang, yaitu asam
palmitat, dan asam stearat. Asam lemak yang terdiri atas sepuluh karbon atau kurang jarang terdapat
dalam liida hewani, kecuali lemak susu yang mengandung cukup banyak asam lemak
dengan rantai pendek. Susu mengandung 10% asam lemak rantai pendek, antara lain
asam butirat. Titik cair asam lemak tidak jenuh lebih rendah daripada asam lemak
jenuh. Pada umumnya asam lemak tidak jenuh cair pada suhu ruangan (Almatsier,
2010).
Minyak nabati pada umumnya mengandung
sebagian besar asam palmitat, asam stearat, asam oleat, dan asam linoleat
kecuali minyak kelapa dan minyak kelapa sawit yang banyak mengandung asam lemak
jenuh rantai sedang (Almatsier, 2010).
Fungsi lemak di antaranya (Almatsier,
2010) :
1.
Sumber energi : lemak dan minyak
merupakan sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kilokalori untuk tiap
gram.
2.
Sumber asam lemak esensial : lemak
merupakan sumber asam lemak esensial asam lonoleat dan linolenat.
3.
Alat angkut vitamin larut lemak : lemak
membantu transportasi dan absorpsi vitamin lemak yaitu A, D, E dan K.
4.
Menghemat protein : lemak menghemat
penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan
sebagai sumber energi.
5.
Memberi rasa kenyang dan kelezatan :
lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung
sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Di samping itu lemak member
tekstur yang disukai dan member kelezatan khusus pada makanan.
6.
Sebagai pelumas : lemak merupakan
pelumas dan membantu pangeluaran sisa pencernaan.
7.
Memelihara suhu tubuh : lapisan lemak di
bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat.
8.
Pelindung organ tubuh : lapisan lemak
yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati dan ginjal membantu
menahan organ-organ tersebut tetap di
tempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.