Rabu, 23 Mei 2012

MELANCONG LINTAS DAERAH

Life is adventure.... hidup adalah suatu petualangan. That’s right. Berawal dari sebuah rencana, yang kemudian di realisasikan dengan sebuah tindakan. Kebetulan waktu itu ada kegiatan BEM FKM-UH, winslow goes to school (WGS). Maka kami pun merencanakan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dan akhirnya pengalaman tersebut kembali saya torehkan dalam sebuah tinta keabadian duniawi yang akan menjadi guru terbaik saya (experience is the best teacher). Berikut adalah kronologis perjalanan kami beserta actor dan aktris yang terlibat di dalamnya:
Protgonis :
k’ Muhammad fadli, Muhammad iccang, k’Aidil, ka afriadi radi, k’ fajar, k’ arif, k’ ayi, ka’irfan, ka’ enda, ka’ uga, ka’ ifan, ka’ lutfi, ka quddus dan masih banyak lagi yang tidak sempat namanya saya sebutkan (maaf yachhh).
Antagonis:
tiga orang polantas kota tetttt (sensor), pegawai dinkes pare (yang ibu-ibu pake jilbab dan masuk kantor pake sandal,,- entah dia terkenal atau tidak-)
Figuran:
ibu dan bapak warung, pegawai instalasi gizi puskesmas, penjual tiket masuk lejja, tukang parkir dll.
Ini dia alur ceritanye:
1.      Perjalanan menuju lokasi perkara
Rabu, 25 januari 2012 mengawali perjalanan kami menuju TKP, Kalau tidak salah waktu itu jam menunjukkan pukul 16 lewat sekian. Bersama para laskar kami pun meluncur melalu beberapa kabupaten. Belum sampai satu jam perjalanan kami sudah terjadi sedikit insiden kecelakaan yang menimpah rombongan. Tusssssssss, ban motor pun bocor, kena dech (tapi bukan ranjau, atau paku dan beling-beling yach penyebabnya yang kaya di tipi-tipi) dan untungnya (Alhamdulillah ya, dan sesuatu banget) tidak jauh dari situ terdpat PBD.
Lanjut, tancap coy. Waktu itu saya sama palli 08, sok2 balap2 yg menyebabkan saya melayang terbawa angin, aits. Trus singgah sholat yg mengakibatkan kami tertinggal beberapa kilometer dengan yang lain. Saling menunggu pun terjadi dan akhirnya kembali utuh dan singgah untuk mengisi perut disebuah warung makan ditengah jalan. Hohooh, ada yang dapat teman baru lagi nich...
Perut sudah penuh dan saatnya melanjutkan perjalanan. Saling mengejar dan berbalap ria. Satu kejadian aneh dan unyu2 dalam perjalanan kami. Layaknya sebuah trip yang kemudian beberapa orang terjebak karenanya. Entah mengapa n apa sebabnya salah satu dari rombongan tersebut salah jalur dan anehnya lagi kami semua pun yang ada dibelakangnya mengikutinnya bahkan beberapa mobil dibelakang kami pun juga ikut. Hohohoh, new jebakan batman (nyu-unyu). Hahahaaaa, ketawa kocak.
Singkat cerite, kami dah nyampe di pare. Sebenarnya tujuan utama kami bukan hanya WGS, tapi juga sekalian cek lok lokasi GPI  di pare. Me, ka palli n iccang singgah di pare sementara ka osink, k aidil, ka’ fajar dan ka arif melanjutkan perjalanan menuju pinrang ke lokasi WGS. Good bye, sampai ketemu esok hari. Maka singgahlah kita di kota pare yang menurut guidenya merupakan kota yg indah (habis nulis ini cari baskom dan bodrex).
2.      Hedonism dan karokean
Malam semakin larut, setelah sebelumnya berputar-putar di pare tak tentu arah (hahaha,, ngak ada yang mau menampung kami,,). Ide pun terbersik untuk berhedonisme mengisi malam di kota ini. Awalnya cumin pengen beli kartu doang buat ngisi kesunyian malam kota pare dan akhirnya kami pun berbelok menuju tempat karokean. Gilaaaa,,,,,,,, capek belum hilang, pantat masih panas (pengen masuk kulkas) tapi entah mengapa hasrat untuk ber”hedonisme” pun terus mengusik. Ambil dech, “untuk paket malam, harganya 54 ribu belum termasuk pajak 10 persen per satu jam, silahkan naik ke lantai dua ruang 16”. Let’s ciki dotttttt.... gila-gilaan bersama teman-teman, gila-gilaan bersama orang galau. Hooo, pilih lagunya galau semua nich.
3.      Main kartu
Apa yang anda pikirkan ketika main kartu sampai setengah 6 pagi?
Begitu lah yang terjadi malam itu, dibumbui dengan kisah, cerita dan sejarah-sejarah masa lalu tak berasa azan subuh sudah berkumandan. Niat awal kami untuk beristirahat lebih cepat ternyata tidak terjadi. PALUKKAAAAAAAAAAA....
Skefo aja ni, saya lampirkan skor malam itu, 8, 10, dan 17.... tebak aja siapa yang keseringannnnn... puassssssss loe, palukka.
4.      Berburu data
Langsung pagi aja yach... tepatnya jam 9an kami bangun. Sebenarnya masih sangat ngantuk, tapi berhubung ada suara sumbang yang terus berusaha memangunkan akhirnya tidak ada diskon. Minta tambah 5 menit saja ngak bolehhhh, JANGAN DITAWARRRR.
Pasrah aja,,, bersih diri, mandi dll yang kemudian disusul perburuan data ke dinas kesehatankota pare. Sebelum menulis ini saya berdo’a smoga tidak naik darah, amiennnn. Dag-dig dug, masuk trus nyerahin surat. Dipanggil masuk keruangan bapaknya. Awalnya rencana kami ingin masuk bertiga, tapi entah kenapa dua orang dibelakangku (ka palli, dan iccang) tiba-tiba menghilag ditelan bumi entah mereka sekongkol atau tidak. Dibantailah diriku sendiri, celakanya waktu itu saya tidak memakai sandal. ehhh, tiba2 ada ibu2 nyolot tegur ngak pake sepatu. Sudah, marah dulu sana... SAKITTTT, SAKITTT HATI INI. Pikir2 yang etis memang sich pake sandal, tapi celakanya orang yang menegur saya pun tidak memakai sepatu. Apa yg terjadi sebenarnya. Saya berharap tidak akan bertemu makhluk itu untuk yang kedua kalinya. PANACE,,, mukanya... huft, minta data saja susahnya minta ampun, berkas harus lengkap, proposal dll. (ambil sebagai pelajaran aja).
5.      Kunjungan ke puskesmas2
Masih trauma dengan kejadian sebelumnya. Namun tetap nekat berburu data, untungnya di puskesmas makluk2nya tidak seganas makhluk dinkes. Tapi lagi2 terjebak oleh dua orang yang saya temani. Katanya mau masuk bertiga,,, dan terrrrrnyata saat menorah kebelakang batang hidungnya sudah hilang. Panace. Respek2 aja. Nanya-nanya dech ma bagian instalasi gizinya. Dan Alhamdulillah dapat jua datanya.
6.      Menuju ke pinrang
Something banget yach... perjalanan ini pun tidak kalah serunya. Menyebalkan dan membuat sesak, mengisahkan cerita yg berbekas di kota pare. Dengan santainya kami menikmati kota pare, tiba-tiba dari belakang ada makhluk lagi yang mengejar kita dengan seragam hijau kinclongnya. Pritttttttt, pelanggaran,, dan ternyata kami pun DITIANG. “silahkan ikuti saya, nanti di pos saya jelaskan apa pelanggaran anda”. Sumpit, orang lagi buru2 supaya ngak dapat malam di jalan malah ditilang hanya karena lampu belakang motor yang dimodifikasi katanya. Pretttt, mukanya... sok2 tegas dan selalu monyong, ngak pernah tersenyum namun memancarkan auranya kepolisiannya. Apa. Panaceee..... palukkka. Membuat kami terdiam seribu bahasa dan menunggu beberapa lama hinggga datanglah seorang zorooo (hiiii,, penyelamat maksudnya, yg tak lain omnya ka palli) yg membebaskan kami dari belenggu ketiga makhluk aneh itu. Shok terrrrrr
Lanjut aja dech, dan sampailah kita ke pinrang, udah. Bertedu dan bersimpuh di rumah sang ajieeee....
7.      Cerita di WGS pinrang
Sampai dipinrang udah petang saat mentari tak memancarkan lagi sinarnya. Sedikit merebahkan badan yang lelah dengan perjalanan duniawi. Keluar makan malam. Trus, teman2 yg lain pada rapat n breafing. Main kartu lagi, sudah kocok dulu sana. Eng ing eng. Ada juga yang bermain putar2 pulpen, geje katanya sich nama kuisnya jujur berani geto, tapi ada jg yang bocor (hahahah).. langsung istirahat aja dech. Trus dah pagi, mereka berbondong-bondong berebut toilet untuk bersih diri dan mandi. Saya kira bermimpi namun suaranya begitu jelas. Sebenarnya masih mau tidurrr... ehh, ada ka qudus bangunin,, wuah, ganggu aja ka.
Yang lain dach bersiap2 dan berangkat ke dua sekolah yang berbeda namun saya masih terlelap dalam tidur pagi. Trus bangun, mandi dan siap2 shalat jum’at. Abies itu main kartu (mengisi kekosongn). Trus sore dech
8.      Perjalanan ke soppeng
Jaraknya yg ngsk begtu jauh membuat saya berfkir untuk lanjut melancong k soppeng. Itung-itung mudik coy.. sorenya kami berangkat. Sebenarnya alur pastinya kami tidak tau, dengan bermodalkan mulut kami pun sampai. Malu bertanya sesat di jalan, tidak berntanya artinya ngak sampai2. Setiap ada belokan atau alur dua maka disitulah kami bertanya. Sampai dech, disoppeng banyak cerita nantu dipending dulu (nanti ada edisi khususnya lagi).
9.      Perjalanan balik
Uye,,, saatnya balik. Rencana awal mau ke pinrang dulu lalu bersam kakak2 menuju Makassar, namun kami dapat massage untuk langsung kompas lewat pare (yang sebenarnya jalan kesana kami punndak tempe). Dalam perjalanan pulang kami menyempatkan diri untuk singgah ke permandian alam lejja. Cz teman2 di pinrang juga pada pergi rekreasi. Air panas yang berasal dari mata air pegunungan (bukan promosi aqua y) memancarkan panasnya. Mau mandi sich namun takut ditunggu sama kakak yang udah berangkat dari pinrang menuju ke pare-pare. Habis ke lejja lanjut ke pare-pare, sok tau aja, baca alur dan petunjuk. Sampai juga ke pare, dan Alhamdulillah bertemu ma ka pallid an rombongannya.
Berikut rombongan kami balik ke Makassar. Ka irfan ma ka enda, ka ayi ma ka lutfi, ka aidil masih setia sama ka osin (cappu barobaroee,, diadopsi dari bahasa sinjai). Trus ka uga seorang diri demikian pula dengan ka palli. Beriringan menelusuri jalan dari pareà barru. Di barru menyempatkan diri untuk singgah istirahat sekejap meluruskan badan dan mendinginkan panta yang sudah sangat panas. Syettt. Kembali segerrrrr,,,, sebelum berangkat pemanasan dulu. Belajar Sple dance bersama ka osin... hahahaha seru rongggggg, yang sampai saat ini masih tertarik untuk mempelajarinya. Trus lanjutà singgah makan à singgah sholat.. trus lanjut sampai akhirnya berpisah di Makassar. Dalam perjalanan pulang ini sebenarya ada beberapa insiden lagi namun selengkapnya tdk disaksikan oleh mata kepala saya. Katanya sich ada sedikit kecelakaan kecil dengan ka irfan n ka endah, trus helemnya ka palli terlempar karena disembur oleh asap mobil besar... itu aja sichh. Saatnya berpisah. Senang bisa berpetualang dengan kalian smua.
Akhirnya berakhir juga ceritanya.... senang bisa menggoreskan tinta dalam cerita pengalaman lintas kabupaten ini. Seru bisa berbaur dengan dengan masyarakat, teman2 dan senior-senior (denger2 acara WGSnya melibatkan 6 angkatan). Dan senang bisa belajar dari pengalaman...
ITU CERITAKU....
APA CERITAMU....?

*Sampai berjumpa di edisi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut