Indonesia
merupakan negara yang sangat potensial, baik dipandang dari sisi sumber daya
alamnya (SDA) maupun sumber daya manusianya (SDM). Dalam perkembangannya
Indonesia mulai menunjukkan kewibawanya kepada dunia meskipun diterpa berbagai tantangan
yang dinilai kompleks. Korupsi meraja lela, bentroknya mahasiswa, demo dan
sebagainya merupakan warna-warni kehidupan di Indonesia akibat penyalahgunaan
dari SDM yang dimiliki. Belum lagi masalah bencana alam yang tidak bersahabat,
banjir bandang yang sangat ganans, longsor, tsunami dan sebagainya. Maraknya
kemiskinan serta ketertiban dan kedisiplinan ibukota yang tidak teratur sudah
menjadi pandangan umum di negeri ini menjadikan Indonesia menghadapi masalah
yang kompleks, mulai dari permasalahan ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan
sebagainya.
Beginilah potret Indonesia dewasa
ini yang semakin memprihantinkan. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang
lebih serius dari berbagai pihak dalam mencari solusi atas permasalahan
tersebut. Tidak hanya pemerintah yang harus terlibat dalam hal ini sebagai
penggagas kebijakan dan pengambil keputusan akan tetapi semua lapisan
masyarakat termasuk para pelajar dan
mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelektual. Penanaman nilai nasionalisme
terhadap seluruh warga Indonesia dianggap sangat penting sebagai salah satu
alternatif dalam mengatasi masalah tersebut.
Pemuda-pemudi adalah harapan dan
kekayaan bangsa ini, musim semi yang sangat indah, denyut jantung yang selalu
berdetak serta pagar pelindung bagi bangsa dari terpaan angin yang membelenggu.
Di dalam jiwa mereka tertanam seribu satu potensi yang harus dipupuk,
dipelihara dan dikembangkan dalam menghadapi persaingan ketat dengan bangsa
lain. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan masa dan kemajuan zaman seiring
itu pulalah berbagai arus pemikiran, budaya-budaya asing serta gaya hidup dan
peradaban yang menyimpang demikian gencar menyerang Indonesia. Arus modernisasi
dan badai globalisasi melanda bumi ini, menembus batas sekaligus menghancurkan hampir
seluruh sendi kebajikan menjadikan kecintaan pemuda-pemudi terhadap negerinya
semakin memprihatinkan.
Maka lihatlah potret keadaan bangsa ini
yang kepeduliannya terhadap Indonesia dipertanyakan. Mereka dari waktu kewaktu
semakin minder dengan statusnya sebagai warga
Indonesia. Mereka tidak lagi mengenal sejarahnya, budaya dan tradisinya. Yang
mereka tahu hanyalah pengaruh-pengaruh globalisasi dari luar yang akan
menyongsong keeksistensiannya sebagai generasi penerus bangsa.
Lantas, apa yang seharusnya kita
lakukan dalam menyikapi permasalahan-permasalahan tersebut……?
Sesungguhnya, sebagai warga
Indonesia khususnya sebagai pelajar dan pemuda generasi harapan bangsa sedari
dini kita harus menanamkan jiwa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia sehingga
mampu membangkitkan semangat herois dalam mengembangkan eksistensi bangsa
Indonesia sebagai Negara yang kaya sehinggga dapat bersaing dengan
Negara-negara maju lainnya. Bagaimana kita menimbulkan kecintaan yang hakiki
terhadap Indonesia yang nantinya menjadi modal utama dalam menjalankan misi
pengembangan bangsa Indonesia itu sendiri.
Salah-satu cara menimbulkan
kecintaan kita terhadap Indonesia adalah dengan mencintai diri sendiri.
Mencintai diri sendiri berarti berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup
sehinggga menghasilkan hal yang positif. Belajar dengan baik merupakan contoh kecintaan
kita terhadap diri sendiri sehingga pada akhirnya akan menghasilkan generasi
yang cerdas dan inovatif.
Menghasilkan sesuatu yang besar
haruslah dimulai dengan sesuatu yang kecil. Saat kita berharap membangkitkan
bangsa Indonesia yang besar ini maka kita harus berani memulainya dengan
sesuatu yang kecil seperti cinta akan diri sendiri. Dalam sebuah syair
dilantunkan:
Kumulai
dari diri sendiri
Kumulai
dari yang paling kecil
Takkan
pernah aku menunda-nunda
Kan ku mulai saat ini juga
Beginilah harusnya diri kita
Bila ingin bangsa ini berubah
Ciptakanlah
generasi yang cerdas
Generasi
yang cinta Indonesia
Maka cintailah indonesia layaknya kamu mencintai dirimu sendiri. Inilah
caraku mencintai Indonesia, mencintai diri sendiri dengan selalu melakukan
hal-hal positif sehingga menjadi modal utama dalam pembangunan karakter bangsa
yang lebih maju dan bersaing dengan bangsa lain.
Dampak dari kecintaan kita pada diri sendiri bukan diartikan sebagai
konsep individualis tetapi suatu bekal utama dalam pencapaian target kecintaan
kita terhadap Indonesia. Kecintaan terhadap diri sendiri haruslah diimbangi
dengan penanaman jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga membuktikan keeksistensian
kita akan kecintaan terhadap Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar