Jumat, 29 Juni 2012

Seminar Nasional dan Workshop Robotika Mathematics Fair 2012

Latar Belakang

Teknologi Robot dikenal luas sebagai salah satu teknologi kunci pada abad ke-21, dimana teknologi ini akan terus berkembang secara luas di masa yang akan datang.  Tanpa disadari bahwa robot adalah item yang sangat populer di kalangan generasi muda. Belajar robot bukanlah sesuatu yang sulit. Dengan adanya Robot Kit dan tersedianya internet sebagai media komunikasi memungkinkan belajar robot dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia. Selanjutnya adalah sangat penting untuk memperkenalkan teknologi robot kepada generasi muda. Untuk itu diperlukan usaha agar generasi muda sadar dan tertarik untuk belajar teknologi.

Kegiatan ini adalah usaha memperkenalkan teknologi kepada masyarakat yang dibagi 2 bagian, yang pertama Seminar Nasional untuk masyarakat umum dengan peserta hingga 1000 orang, yang berisi pengenalan robot dan olimpiade robot beserta pengenalan tata kota berbasis sains.
Bagian kedua adalah workshop untuk peserta terbatas hingga 120 orang. Workshop ini adalah pengalaman nyata (hand-on experience) bagaimana memprogram robot dari dasar, hingga robot tersebut siap untuk ikut lomba. Kit Robot disediakan untuk melatih membuat robot. Materi pelatihan ini meliputi: pemograman komputer, memprogram mikrokontroler, dan mengatur gerak robot.

Hasil Pembelajaran :
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta akan mampu:
1.       Menjelaskan istilah-istilah dasar tentang sistem robot dan komponen-komponen pembentuk robot;
2.       Menjelaskan istilah-istilah tata kota dan kultur beserta pengaruhnya pada bidang sains;
3.       Menggunakan mikrokontroller untuk mengontrol sistem robot;
4.       Mengintegrasikan secara efektif sensor, actuator dan komponen elektronik dengan sistem mekanik untuk membuat robot.

Pelatihan ini terdiri dari dua bagian  dengan jadwal sebagai berikut:

Seminar
08.00-10.00 Registrasi  dan pembukaan Mathematics Fair dilanjutkan pembukaan Seminar Nasional
10.15-10.50 Pengantar Tata Kota beserta Beasiswa sekolah ke luar negeri
10.50-11.30 Pengantar Robotika (Definisi, sejarah, aplikasi, perkembangan dan masa depan robot),  Anatomi dan klasifikasi robot
11.30-12.00 Tanya jawab
12.00-12.10 Penutupan

Workshop
13.30-13.40 Peserta memasuki Ruangan
13.40-14.15 Menyalakan computer dan menginstal program di Notebook/PC masing-masing
14.15-15.00 Bahasa Pemograman Mikrokontroller
15.00-16.00 Pemograman Robot
16.30-16.45 Penutupan, sesi photo dan pembagian sertifikat

Instruktur Pelatihan ini adalah Dr. Ir. Riza Muhida, Dr. Riza menyelesaikan studi S1 dari jurusan Teknik Fisika  ITB, S2dan S3 dari Osaka University, Jepang. Dosen STKIP Surya, Tangerang ini sebelumnya adalah Associate Professor  di Department Mechatronics Engineering, International Islamic University Malaysia. Selain menjadi dosen dan Peneliti, Dr. Riza Muhida adalah Mantan Chair (Ketua) dari IEEE Education Society Malaysia. Saat ini Dr. Riza Muhida, adalah wakil ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasioal (I-4), Vice President ROCI (Robotic Organizing Committee Indonesia), dan Director of Robotic Center di Surya Institut.

Nurul Fakriah M.Arch menyelesaikan studi S1 dari jurusan  Teknik Arsitek Universitas Syiah Kuala dan S2 dari Jurusan Arsitektur dan Tata Kota Universitas Dessau, Jerman. Nurul saat ini merupakan koordinator Tim Asistensi Walikota Sabang. Selain itu, Nurul Fakriah juga menjabat sebagai koordinator LO Klaster RDE Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4).

Waktu dan Tempat 
Hari        : Sabtu
Tanggal : 7 Juli 2012
Tempat  : AAC Dayan Dawood, Darussalam  Banda Aceh

Biaya pendaftaran
Biaya Pendaftaran Seminar Nasional
Umum                   : Rp 30.000
Mahasiswa           : Rp 20.000
Siswa                   : Rp 10.000

Biaya Pendaftaran Seminar Nasional & Workshop Robotika
Umum                   : Rp 75.000
Mahasiswa           : Rp 50.000
Siswa                   : Rp 35.000

Fasilitas
Fasilitas Seminar Nasional
-  Seminar Kit
-  Snack
-  Sertifikat

Fasilitas Seminar Nasional  & Workshop Robotika
-  Seminar Kit
-  Snack
-  Sertifikat Seminar Nasional
-  Sertifikat Workshop Robotika
-  Makan siang

Note :
Kepada peserta Workshop diharapkan membawa Notebook/PC beserta baterai untuk pemograman robot (peserta terbatas!!).

Beasiswa Kuliah di US

Buat kalian yang minat untuk kuliah di US ini summary linknya :
Beasiswa East-West center:
http://www.eastwestcenter.org/default.asp

Beasiswa Information Tech Program:
http://www.internationalstudent.com/htir/HTIR.htm
Kelly Elizabeth Memorial Scholarship:
http://www.geocities.com/indiraabidin/ksscholarship.htm

Beasiswa Wesleyan Freeman Asian Scholars: (Ada untuk S-1)
http://www.admiss.wesleyan.edu/freeman.html

Beasiswa Mustard Seed Foundation (Kristen):
http://www.msfdn.org/home/index.cfm

Reagan-Fascell Democracy Fellows Program:
http://www.ned.org/forum/reagan-fascell.html
Charles Koch Summer Fellows:
http://www.theihs.org/tab1/koverview.html
Human Studies Fellowships (IHS):
http://www.theihs.org/tab1/hsf.html
Georgetown University di Washington DC Communication, Culture, and Technology:
http://cct.georgetown.edu
Yale World Fellow Program:
http://www.yale.edu/worldfellows
Magang di US:
http://www.ciee.org/
Musik:
http://www.tamburitzans.duq.edu  (Beasiswa Tamburitzan)
http://www.avaopera.com/html/11000.html (Beasiswa Vocal Arts)
http://amsa-wpc.org/ (World Piano Championship Award)
Philosophical Studies (Ranking Universitas)
http://hps.elte.hu:8080/Rankings.htm
MBA:
http://www.nd.edu/~kellogg (Beasiswa dari Kellogg)

Beasiswa East-West center:
http://www.eastwestcenter.org/default.asp

Beasiswa Information Tech Program:
http://www.internationalstudent.com/htir/HTIR.htm

Tips2 test GRE:
http://www.supervoca.com/ (untuk latihan vocab)
http://www.gre.org/refmats.html#priceprep3 (Subject test)
http://www.gre.org/pprepdwnld.html  (General test)

sukses selalu.....

Future Leader Summit

Main Participants

Jika kamu pemuda-pemudi yang memiliki kriteria sebagai berikut:
Minat yang tinggi untuk memimpin hal yang sedang kamu geluti
Keinginan untuk membuat perubahan di sekitar kamu dari hal yang sederhana
Kemampuan beradaptasi di lingkungan baru serta mendapat teman-teman baru
Kemampuan bekerja sebagai individual player dan team player
Keaktifan dalam diskusi serta minat pada isu-isu terbaru
Sebuah komitmen untuk membuat proyek berkelanjutan di bidang yang kamu pilih
Jangan ragu untuk mendaftarkan diri kamu pada Future Leader Summit 2012. Siapkan data diri, motivasi, serta riwayat pengalaman kamu dengan mengisi formulir yang tersedia dengan klik disini: Formulir pendaftaran FLSummit-2012
Pendaftaran dibuka pada tanggal 1 Juni 2012. Kirimkan aplikasi pendaftaran yang sudah terisi ke alamat email: futureleadersummit@yahoo.com dengan subjek email “Pendaftaran Future Leader Summit 2012″ dengan batas pengumpulan terakhir tanggal 1 Juli 2012
Kami akan menerima 300 peserta terbaik dari seluruh Indonesia setelah melakukan seleksi pada poin-poin seperti pengalaman, motivasi, dan keaktifan kamu di komunitas kamu untuk membawa perubahan. Pengumuman 300 besar peserta Future Leader Summit akan dipublikasikan di website, email peserta, dan via SMS ke nomor peserta pada tanggal 5 Juli.
Hanya peserta terpilih yang akan mengirimkan biaya pendaftaran ke rekening panitia.
Rekening BNI Cabang Tembalang Semarang Undip
a/n Irene Nindita no.rekening :0256146584
Biaya untuk FLS “Main Participant” adalah IDR 35.xxx ,dengan xxx adalah tiga digit terakhir nomor handphone peserta biaya ini meliputi :
a) Plenary Session – Short Seminar bersama Keynote Speaker
b) Room session – Kelas diskusi interaktif dengan 2 dari 12 pembicara hebat di masing masing Room
c) Project Promotion- Kesempatan untuk mempresentasikan project/bisnis sosial/ komunitas di stage (dengan terlebih dahulu diseleksi oleh panitia)
d) NGO Exhibition – Mengunjungi booth-booth NGO favorit kamu di FLS 2012
e) Sertifikat
f) Akses untuk membeli merchendise FLS 2012, CD Copy materi keynote Speaker, dan link networking yang diinginkan
g) Lunch, dan Coffe Break Setelah mentransfer biaya pendaftaran, harap konfirmasi ke futureleadersummit@yahoo.com dengan subject nama_room_nomor handphone, dengan melampirkan scan tanda transfer uang pendaftaran.

more information: http://futureleadersummit.org/registration-fee/

Kamis, 28 Juni 2012

Lomba Menulis Anak-Anak dan Remaja Internasional: Ayo persiapkan

International Essay Contest for Young People.
Goi Peace Foundation & UNESCO

Apakah adik-adik dan rekan-rekan senang menulis dalam bahasa asing? kenapa tidak mencoba lomba menulis esai internasional untuk anak-anak dan remaja sedunia yang diadakan oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB).
Apa tema tulisannya?
“Creating the Future We Want”
Future begins with the vision we hold now. What kind of future do you wish to create for yourself and the world? Please share your dream and ideas for making it a reality.

Apa tujuan lomba ini?
This annual essay contest is organized in an effort to harness the energy, imagination and initiative of the world’s youth in promoting a culture of peace and sustainable development. It also aims to inspire society to learn from the young minds and to think about how each of us can make a difference in the world.
Kriteria usia:
(a) Anak-anak / children (s.d. 14 tahun)
(b) Remaja / youth (15 s.d. 25 tahun)
Jumlah kata?
Esai harus ditulis tidak lebih dari 800 kata (bahasa Inggris, Perancis, Spanyol atau Jerman) atau 1600 karakter dalam bahasa Jepang.
Sampai kapan batas waktu pengiriman?
30 Juni 2012.
Ada hadiahnya?
Ya! pemenang pertama bagi setiap kriteria akan diundang ke Tokyo, Jepang, selain hadiah lainnya berupa sertifikat dan uang.
Pemenang tahun (2011) lalu?
Daftar pemenang tahun lalu (klik)
Tulisan para juara 2011:
Kategori anak-anak (klik)
Kategori remaja (klik)
Bagaimana cara pengiriman tulisan?
Kirim online saja (atau melalui pos) dan jangan lupa baca peraturan lebih lengkapnya di:  http://www.goipeace.or.jp/english/activities/programs/1201.html atau dalam bentuk pdf (klik)


Kreasi adik-adik atau rekan-rekan saat ini adalah inspirasi masa depan dunia.

Terima kasih,

CIMB Regional Scholarship

CIMB Group offers scholarships for ASEAN students to pursue full-time postgraduate degree programmes at top graduate schools throughout the world.

Scholarship Provider: CIMB Group
Level: Master’s Degree and Doctoral Degree
Study at: top graduate schools throughout the world
Fields of Study: Genetics and Nutrition studies
Specially for: ASEAN countries
Deadline: 8 July 2012
Description
In line with our vision to be The Leading ASEAN Franchise, CIMB Group is committed towards building the region’s intellectual properties and capabilities. With this in mind, CIMB Group has established the CIMB Regional Scholarship, which aims to provide outstanding individuals from all ASEAN countries a chance to pursue full-time postgraduate degree programmes at top graduate schools throughout the world.
For this purpose, CIMB Group seeks highly talented individuals who have attained an impressive track record of academic and personal achievements and can see themselves playing a significant role in the development of the ASEAN region.
This year, we are seeking to award five scholarships to deserving individuals in two areas: Genetics and Nutrition studies
Scholarship Coverage
The CIMB Regional Scholarship is a full scholarship award covering all academic fees including registration, tuition and examination fees, a book allowance, as well as other expenses such as accommodation, airfare, travel documents and other related expenses.
Eligibility
Who can apply for the CIMB Regional Scholarship?
All citizens of ASEAN countries who wish to pursue a postgraduate degree in the field of Nutrition and Genetics at a top graduate school.
To apply for the CIMB Regional Scholarship, you must:
  • Be a citizen of any ASEAN country.
  • Have gained unconditional acceptance at a top graduate school to pursue a postgraduate degree programme in genetics or nutrition. The offer must remain valid when the CIMB Regional Scholarship is awarded.
  • Hold a Bachelor’s Degree with minimum CGPA of 3.00/4.00 or equivalent (for Master’s Degree applicants), or a Master’s Degree with a good examiner’s report or equivalent (for Doctoral Degree applicants) that is relevant to the course or field applied.
  • Not hold any other scholarships, awards or grants that come with any contractual obligation on your part.
Relevant work experience, where applicable, is an added advantage.
How to Apply
  1. Download the application form and complete all sections of it.
  2. Email the completed form to regionalscholarship@cimb.com before the closing date, 8 July 2012.
Important information regarding submission of your application
  1. We do not allow the application form to be modified in any manner. Application forms which are modified will not be accepted.
  2. Do not attach any documents to the email other than the completed application form. We do not require certifications, commendation letters or other documents at this stage.
  3. Please submit your application only once.
  4. Please browse through the sample completed application form before you submit your application.
Selection Criteria
We will select candidates for the CIMB Regional Scholarship based primarily on the following criteria:
  • A track record of outstanding achievements that are relevant to the proposed field of study
  • Demonstrate the potential to contribute significantly to the region through the proposed field of study
  • Active involvement in extra-curricular activities
  • Leadership qualities, interpersonal skills, energy levels and other personal attributes
The list of criteria is not exhaustive and CIMB Group reserves the right to amend the criteria from time to time.
Application Deadline
8 July 2012
More Information
Contact: regionalscholarship@cimb.com

KOLONIS “KOMIK LONTARA BUGIS” BERBASIS KEARIFAN LOKAL SULAWESI-SELATAN DALAM MENYIKAPI ARUS GLOBALISASI


PENDAHULUAN
Latar Belakang
       Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai potensi. Baik dari segi Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Tidak hanya itu, Indonesia juga dikenal sebagai Negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang dinilai sebagai aset dan identitas bangsa. Keanekaragaman budaya Indonesia merupakan sesuatu yang tak ternilai harganya. Keanekaragaman budaya tersebut berupa kebudayaan sukubangsa, masyarakat dan berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan (Balqis, 2009).
       Akan tetapi, saat ini keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia mengalami suatu permasalahan dan gejolak yang luar biasa yang tentunya memerlukan perhatian dari berbagai aspek dan komponen masyarakat. Salah-satu permasalahan yang kini mencuat kepermukaan adalah masalah hak cipta suatu  kebudayaan yang belum dilegalkan dan dipatenkan sehingga dengan mudahnya dicontek dan dicontoh oleh bangsa lain. Tak dapat dipungkiri bahwa daya tarik kebudayaan Indonesia begitu menawan di mata bangsa lain sehingga membuat mereka tertarik  untuk memilikinya. Maka tak heran apabila mereka berusaha untuk
menjiplak dan mencontoh  kebudayaan anak bangsa.
       Salah satu kebudayaan Indonesia yang sudah menjadi identitas adalah keragaman bahasa daerah yang memiliki ciri khas tertentu. Bahasa digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, demikian halnya dengan bahasa daerah. Walaupun cakupannya masih spesifik dan hanya digunakan pada daerah tertentu saja, akan tetapi budaya tersebut harus dilestarikan agar tidak tergeser dengan bahasa-bahasa lain yang menyebar di Indonesia.
Seiring dengan perkembagan masa dan kemajuan zaman, seiring itu pulalah berbagai arus pemikiran, budaya-budaya asing serta gaya hidup sudah masuk ke Indonesia. Arus modernisasi dan badai globalisasi melanda bangsa ini yang membuat kita seakan tak punya pilihan lain. Kemudian, kemajuan teknologi mutakhir yang kini menawarkan berbagai impian dan kesenagan yang akan berimbas pada pergeseran budaya lokal.
Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini, dikalangan remaja maupun anak-anak sudah tidak membudayakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka lebih tertarik  untuk menguasai bahasa-bahasa asing dan secara perlahan akan meninggalkan identitas bahasa daerahnya bahkan banyak diantara mereka yang sudah tak mengerti lagi dengan bahasa daerah mereka. Seperti halnya di propinsi Sulawesi-Selatan, yang dikenal sebagai salah satu daerah pelopor bahasa daerah khususnya bahasa bugis. Bahasa bugis adalah bahasa pemersatu masyarakat bugis di berbagai daerah di Sulawesi-Selatan. Namun sayang saat  ini, di berbagai instansi pendidikan dari SD, SMP dan SMA/SMK sederajat di propinsi Soppeng  hanya beberapa instansi saja yang masih mengajarkan bahasa daerah bugis sebagai program pendidikan muatan lokal, sebagian besarnya lagi lebih menitikberatkan pada penguasaan bahasa \asing dan meninggalkan bahasa bugis. Selain dari itu, masyarakat Asli Sulawesi Selatan sudah banyak ditemukan kurang bisa menggunakan bahasa bugis secara aktif, dan sebagiannya lagi hanya bisa memahami secara pasif.  Hal ini haruslah menjadi perhatian agar bahasa daerah bugis tidak hilang khususnya di sulawesi selatan yakni dengan melakukan inovasi cara memahami bahasa bugis yang tidak hanya melalui pendidikan formal di sekolah.
Saat ini, minat baca  masyarakat khususnya remaja dan anak-anak didominasi oleh buku-buku fiksi dan karikatur bergambar seperti novel, cerpen dan komik. Karya fiksi merupakan (......). Melihat kecenderungan para remaja , maka hal ini dapat dijadikan sebagai suatu peluang untuk membangkitkan kembali bahasa bugis agar tidak tergeser oleh bahasa asing. Untuk itu, KOLONIS “KOMIK LONTARA BUGIS” diharapkan menjadi suatu rancangan inovasi yang selanjutnya akan menjadi solusi dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal  khususnya  bahasa bugis di kalangan remaja dan anak-anak bugis di Sulawesi-Selatan.

Tujuan
            Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan pelestarian budaya bahasa dan lontara bugis Kabupaten Soppeng Sulawesi-Selatan melalui KOLONIS “KOMIK LONTARA BUGIS” sebagai suatu strategi dan inovasi dalam mejaga kearifan lokal bagi masyarakat Soppeng pada khususnya.
Manfaat
            Manfaat karya tulis ini adalah  meningkatkan kesadaran masyarakat akan cinta budaya lokal bugis serta dapat dijadikan sebagai rekomendasi pemerintah untuk mempopulerkan kembali bahasa bugis yang pernah buming di masa lalu dan kini tergeser oleh budaya dan bahasa-bahasa asing. Manfaat lain yang dapat diperoleh dalam pengembangan karya tulis ini adalah dengan KOLONIS kita juga dapat memperkenalkan sejarah dan kerajaan kabupaten soppeng beserta perkembangannya.
GAGASAN
Kolonis (Komik lontara Bugis) berbasis kearifan lokal di Sulawesi Selatan dalam menyikapi arus Globalisasi.
Kondisi kekinian
            Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang harus dijaga dan dilestarikan sebab kebudayaan tersebut merupakan aset yang tak ternilai harganya. Dari berbagai daerah dan suku  di Indonesia menjadikan Indonesia sebgai negara dengan keanekaragaman budayanya. Kebudayaan bangsa Indonesia inilah yang biasanya kita sebut kearifan lokal.  Misalnya baju adat, bahasa daerah, alat musik, dan sebagainya.
            Salah satu kearifan lokal yang ada di Indonesia  adalah Bahasa Bugis yang menjadi salah satu ciri khas masyarakat suku bugis di Sulawesi selatan. Bahasa bugis ditulis dengan huruf lontara yang biasanya disebut aksara lontara bugis. Huruf lontara adalah abjad dalam bahsa bugis. Namun, seiring dengan perkembangan zaman bahsa bugis seakan ditinggalkan oleh pemiliknya sendiri. Hal ini dapat dibuktikan dengansemakin berkurangnya minat untuk mempelajari bahasa bugis.
        Keluarga sebagai rumah pendidikan pertama bagi anak, sebagian besar tidak lagi menjadikan bahasa bugis sebagai bahsa komunikasi sehari-hari dengan keluarga khususnya masyarakat bugis di sulawesi selatan. Selain itu, yang juga patut menjadi perhatian adalah mata pelajaran di sekolah-sekolah di berbagai tingkatan baik itu SD, SMP, maupun SLTA, mata pelajaran muatan lokal tidak lagi diisi dengan pelajaran bahasa daerah tetapi di ganti dengan pelajaran bahsa asing seperti bahasa jerman, jepang dan  lain-lain. Tak dapat dipungkiri bahwa penguasaan bahasa asing memang penting adanya, akan tetapi basa daerah sendiri tentunya tak boleh ditinggalkan bahkan harus diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai sebuah asset yang tak ternilai harganya.
            Selain hal tersebut diatas, hal yang juga seharusnya menjadi perhatian adalah kurangnya ketertarikan pada bahasa bugis, demikian pula halnya dengan ketertarikan terhadap cerita-cerita bersejarah masyarakat bugis. Pada umumnya, anak-anak dan remaja lebih menynagi bacaan-bacaan seperti komik, majalah, dan novel dibandingkan dengan membaca buku-buku sejarah bugis yang ada padahal banyak sekali sejarah tokoh-tokoh bugis yang dapat di telaah dan mendapat hikmah dan pembelajaran dari kisah tersebut dan tidak menutup kemungkinan menjadi faktor pembentuk karakter yang baik.

PENGARUHGLOBALISASI
 Menurut asala katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individulisasi di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali defini kerja, sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.  Ada yang memandang sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat (Afdjani, 2007).
Di sisi lain ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutkhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengerah besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Dampak Globalisasi Media Terhadap Budaya dan Perilaku Masyarakat
Globalisasi media massa merupakan proses yang secara nature terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan atau meteor. Pendekatan profesional menjadi kata kunci, masalah dasarnya mudah diterka. Pada titik - titik tertentu, terjadi benturan antar budaya dari luar negeri yang tak dikenal oleh bangsa Indonesia. Jadi kehawatiran besar terasakan benar adanya ancaman, serbuan, penaklukan, pelunturan karena nilai – nilai luhur dalam paham kebangsaan (Afdjani, 2007).
Imbasnya adalah munculnya majalah-majalah Amerika dan Eropa versi Indonesia seperti : Bazaar ,Cosmopolitan ,Spice,FHM, (for Him Magazine) ,Good Housekeeping ,Trax, dan sebagainya. Begitu juga membanjirnya program tayangan dan produk tanpa dapat dibendung. Sehingga bagaimana bagi negara berkembang seperti Indonesia menyikapi fenomena traspormasi globalisasi terhadap prilaku masyarakat dan budaya lokal, karena globalisasi media dengan segala yang dibawanya seperti lewat televisi, radio, majalah, koran, buku film, vcd, HP, dan kini lewat internet sedikit banyak akan berdampak pada kehidupan masyarakat.
Saat ini masyarakat sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk pornografi berupa tabloitd, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, rasio, dan terutama adalah peredaran bebas VCD. Baik yang datang dari luar negeri maupun yang diproduksi sendiri. Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai ”surga pornografi” karena sangat mudahnya mendapat produk-produk pornografi dan harganya pun murah.
Kebebasan pers yang muncul pada awal reformasi ternyata dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat yang tidak bertanggung jawab, untuk menerbitkan produk-produk pornografi. Mereka menganggap pers mempunyai kemerdekaan yang dijamin sebagai hak asasi warga Negara dan tidak dikenakan penyensoran dan pembredelan. Padahal dalam pasal 5 ayat 1 Undang-undang pers No 40 tahun 1999 itu sendiri, mencantumkan bahwa: ”pers berkewajiban memberikan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat”.
Menurut Afdjani (2007) bahwa Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan kian terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tenteng peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari belum semua warga degara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada. Begitulah, misalnya banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah pornografi dimana sekarang wanita–wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim,yang kemudian ditiru habis-habisan.
Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap aktif tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang masyarakat yabg berperilaku yang tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang Yudoyono menyarankan agar televisi tidak merayakan goyang erotis denga puser atau perut kelihatan. Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak televisi yang tidak menayangkan artis yang berpakaian minim.

SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN

            Mengenai masalah yang sudah dijelaskan tadi sebenarnya telah ada usaha dari berbagai pihak yang telah menangani masalah tersbut. Diantaranya adalah dengan mutan lokal bahasa daerah di sekolah. Akan tetapi, pada kenyataannya hal ini masih belum mampu menjadikan bahasa bugis tidak ditinggalkan oleh pemiliknya. Di sebagian besarsekolah-sekolah utamanya tingkat SMP dan SMA tidak lagi menjadikan bahasa daerah bugis sebagai pelajaran muatan lokal. Akan tetapi lebih menitik beratkan pada penguasaan bhasa asing ataupn yang lainnya seperti komputer. Selain itu salah satu penanganan yang sering dilaksanakan adalah dengan pagelaran seni budaya. Dalam pagelaran seni budaya bugis biasanya ditampilkan tari-tari tradisional bugis, sajak-sajak berbahasa bugis, drama berbahasa bugis dan lagu-lagu darah. Akan tetapi pagelaran seni budaya bugis hanya dilaksanakan pada moment-moment tertentu saja misalnya pada saat dirgahayu kabupten atau kota yang ada disulawesi selatan. Untuk itu kita membutuhkan sebuah solusi yang tidak hanya bisa diimplementasikan pada waktu-waktu tertentu saja akan tetapi kapa pun bisa didapatkan serta tidak mestidalam pendidikan formal dan tetntunya bisa menarik perhatian.


GAGASAN BARU
Kolonis “komik lontara bugis” berbasis kearifan lokal Sulawesi-selatan

Setelah melihat dan menelaah kondisi masyarakat bugis di Sulawesi-selatan saat ini, maka dianggap perlu untuk menciptakan suatu karya dan inovasi sebagai sarana pengembagan kecintaan masyarakat bugis terhadap bahasa dan aksara bugis berbasis kearifan lokal. Maka dari itu, kami menawarkan suatu gagasan yang berjudul KOLONIS “komik lontara bugis” berbasis kearifan lokal Sulawesi-selatan.
Kolonis merupakan suatu rancangan karya sastra daerah bugis yang isinya berupa tulisan dan aksara bugis yang dihiasi dengan gambar-gambar unik yang mengisahkan sejarah-sejarah masyarakat Sulawesi-selatan. Sejarah merupakan kisah-kisah yang terjadi pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk hal-hal yang positif. Dengan hadirnya kolonis ini diharapkan mampu meningkatkan kembali kecintaan masyarakat bugis terhadap adat dan budayanya dalam menggunakan bahasa bugis. Kemudian, dengan kisah-kisah sejarah yang ditawarkan juga diharapkan menjadi edukasi dan pembelajaran bagi masyarakat dan generasi muda pada khususnya yang mulai meninggalkan bahkan melupakan sejarahnya sendiri.
Menilik dan menelaah perkembagan komik diberbagai belahan daerah di dunia seperti japang yang pada umumnya menggunakan bahasa kanji maka KOLONIS ini menjadi sepak terjang untuk bersaing dalam bidang sasatra dengan Negara-negara lain.
Lontaraq adalah sebutan naskah bagi rakyat Sulawesi Selatan. Kata ini diambil dari bahasa Jawa/Melayu yaitu lontar atau palem tal (Borassus flabellifer). Dengan begitu, lontaraq adalah naskah yang ditulis pada daun tal, tradisi yang juga dilakukan oleh orang Sunda, Jawa, dan Bali dalam menulis naskah rontal mereka. Ada pula yang berpendapat bahwa secara etimologis kata lontarak terdiri dari dua kata: raung (daun) dan talak (lontar). Kata raung talak mengalami proses evolusi menjadi lontarak. Lontara bugis merupakan sebutan untuk aksara atau tulisan bugis yang memiliki ciri khas tertentu. Berikut adalah contoh aksara bugis tersebut (Alim, 2001).

Sumber:

Ada begitu banyak kisah dan sejarah masyarakat bugis di Sulawesi-selatan. Salah-satunya adalah sejarah ilagaligo. Dengan diangkatnya sejarah tersebut menjadi sebuah komik yang unik tentunya akan semakin menambah kepopuleran masyarakat bugis di Indonesia.
Filosofi dan Sejarah Aksara Lontara
Aksara Lontara (ada yang menyebutnya Lontaraq atau Lontarak) ialah aksara asli masyarakat Bugis, Makassar, dan Mandar di Sulawesi Selatan. Sebetulnya masih ada huruf Makassar Kuno, yang usianya lebih tua dari aksara Lontara. Namun yang kemudian lestari adalah Lontara. Ada yang berpendapat, bahwa Lontara ini berbeda dengan aksara-aksara lain di Indonesia seperti aksara Bali, Jawa, Lampung, Sunda, yang oleh sebagian besar filolog dikaitkan dengan aksara Pallawa dari India. Aksara Lontara ini tidak dipengaruhi budaya lain, termasuk india. Namun ada pula yang berpendapat bahwa aksara ini merupakan turunan dari Pallwa. Selain aksara sendiri, masyarakat Bugis menggunakan dialek sendiri yang dikenal dengan “bahasa Ugi”. Sementara itu, suku lainnya di Sulawesi Selatan yaitu Saqdan Toraja, tak memiliki tradisi menulis, hanya memiliki tradisi lisan (Andi, 2005).
Bentuk aksara Lontara, menurut budayawan Prof Mattulada, berasal dari “sulapa eppa wala suji”. Wala berarti “pemisah/pagar/penjaga”, dan suji yang berarti “putri”. Wala suji adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa, berarti “empat sisi”, merupakan bentuk mistik kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, yakni api-air-angin-tanah. Maka darki itu, bentuk aksara Lontara sendiri berbentuk segi empat (belah ketupat). Hal ini didasari pemahaman filosofis kultural masyarakat Makassar bahwa kejadian manusia berasal dari empat unsur, yaitu butta (tanah), pepek (api), jeknek (air), dan (anging) angin (Andi, 2005).
Menurut sejarah, aksara Lontara diperkenalkan oleh Sabannarak atau Syahbandar Kerajaan Gowa yang bernama Daeng Pamatte. Ketika Kerajaan Gowa diperintah oleh Raja Gowa IX Daeng Matanre Karaeng Manngutungi yang bergelar Karaeng Tumapakrisik Kallonna, Daeng Pamatte menjabati dua jabatan sekaligus yaitu Sabannarak merangkap Tumailalang (Menteri Urusan Istana dan Dalam Negeri). Pada waktu itu Karaeng Tumapakrisik Kallonna memberikan titah kepada Daeng Pamatte untuk menciptakan aksara yang dapat dipakai untuk tulis-menulis. Pada 1538, Daeng Pamatte berhasil mengarang aksara Lontara yang terdiri atas 18 huruf dan juga tulisan huruf Makassar Kuno. Akhirnya, aksara Lontara ini dipermoderen dan bentuknya lebih disederhanakan sehingga jumlah hurufnya menjadi 19, akibat masuknya pengaruh bahasa Arab (John, 2002).
Sistem Aksara Lontara
Aksara Lontara telah ada sejak abad ke-12. Aksara ini berjumlah 23 huruf  (termasuk bunyi konsonan dan vokal a) yang disusun berdasarkan aturan tersendiri. Dalam sistem aksara ini, dikenal penanda vokal untuk u, e, o, ae (Alim, 2001). Berikut tabel aksara Lontara:


Sumber:
Namun, aksara Lontara tidak mengenal hurup atau lambang untuk mematikan hurup misalnya sa menjadi s. Ketiadaan tanda-mati ini cukup membingungkan bila ingin menuliskan huruf mati. Juga, di banding aksara-aksara lain, aksara Lontara tak memiliki semua fonem. Beberapa huruf ditafsirkan secara teoretis dengan sembilan cara berbeda, dan ini juga kadang-kadang menimbulkan masalah bagi penafsiran pembaca. Maka dari itu, di masyarakat Bugis dikenal adanya elong maliung bettuanna, yakni nyanyian dengan makna tersembunyi. Misalnya kata buaja buluq (buaya gunung) merujuk pada macang (harimau). Ejaan macang sama dengan ejaan macca (pintar), yang menjadi makna turunan dari buaja buluq.
 Kebudayaan diciptakan karena adanya kebutuhan(needs) manusia untuk mengatasi berbagai problem yang ada dalam kehidupan mereka. Melalui suatu proses berfikir yang diekspresikan kedalam berbagai wujud. Salah satu wujud kebudayaan manusia adalah tulisan. Seperti halnya dengan wujud-wujud kebudayaan lainnya. Penciptaan tulisan pun diciptakan karena adanya kebutuhan manusia untuk mengabdikan hasil-hasil pemikiran mereka (Balqis, 2009).
Menurut Coulmas, pada awalnya tulisan diciptakan untuk mencatatkan firman-firman tuhan, karena itu tulisan disakralkan dan dirahasiakan. Namun dalam perjalanan waktu dengan berbagai kompleksitas kehidupan yang dihadapi oleh manusia, maka pemikiran manusia pun mengalami perkembangan demikian pula dengan tulisan yang dijadikan salah satu jalan keluar untuk memecahkan problem manusia secara umumnya. Seperti yang dikatakan oleh Coulmas “a king of social problem solving, and any writing system as the comman solution of a number of related problem” (1989:15)
    Begitu pula yang terjadi pada kebudayaan di Indonesia. Ada beberapa suku bangsa yang memiliki huruf antara lain. Budaya Jawa, Budaya Sunda, Budaya Bali, Budaya Batak, Budaya Rejang, Budaya Melayu, Budaya Bugis dan Budaya Makassar. Sementara bila ditempatkan dalam kebudayaan bugis, Lontaraq mempunyai dua pngertian yang terkandung didalamnya (Alim, 2001):
a.       Lontaraq sebagai sejarah dan ilmu pengetahuan
b.      Lontaraq sebagai tulisan
Kata lontaraq berasal dari Bahasa Bugis/Makassar yang berarti daun lontar. Kenapa disebuat sebagai lontaraq ? karena pada awalnya tulisan tersebut di tuliskan diatas daun lontar. Daun lontar ini kira-kira memiliki lebar 1 cm sedangkan panjangnya tergantung dari cerita yang dituliskan. Tiap-tiap daun lontar disambungkan dengan memakai benang lalu digulung pada jepitan kayu, yang bentuknya mirip gulungan pita kaset (Andi, 2005). Cara membacanya dari kiri kekanan. Aksara lontara biasa juga disebut dengan aksara sulapaq eppaq. Dimana karakter huruf bugis ini diambil dari Aksara Pallawa (Rekonstruksi aksara dunia yang dibuat oleh Kridalaksana). Berikut adalah skemanya:
 
  Skema diatas menjelaskan bahwa ternyata karakteristik aksara lontara bugis berawal dari aksara pallawa yang kemudian melahirkan aksara jawa, bugis, thai dan lain sebagainya.

Pengikut